OPINI: Ketika Sang Komandan Memilih Bertahan di Kapal Tua

Ketika Sang Komandan Memilih Bertahan di Kapal Tua
(Dedikasi untuk Syahrul Yasin Limpo)
oleh : Iccank Razcal

Banyak orang yang tidak habis pikir, mengapa Syahrul Yasin Limpo, Gubernur yang juga mantan Ketua DPD Partai Golkar Sulsel, terkesan membiarkan dirinya tetap bertahan di Partai Golkar, kapal tua yang kini ditinggalkan kolega dekatnya, satu per satu.
Rayuan maut para petinggi partai ia tampik secara halus. Terakhir, Surya Paloh sampai harus rela menginap 2 hari 2 malam di Makassar agar Syahrul Yasin Limpo mau ikut dengan dirinya ke Jakarta menjadi pejabat penting di Partai Nasdem. Bukan hanya Surya Paloh, petinggi Partai Perindo dan PAN konon juga pernah menawari ia jabatan strategis di partai masing-masing.
Tetapi Sang Komandan tetap tak bergeming, teguh bak batu karang, belum mau bersikap dan memilih untuk tetap berada diatas kapal tua itu. Meskipun di Partai Kuning ini Sang Komandan  juga ditawari jabatan yang tidak kalah bagusnya. Komandan memang kini jadi rebutan. Pesonanya pasca gagal dalam perebutan kursi pimpinan Partai Golkar bersama 5 calon lain tetap memancar bahkan semakin membuat aura kepemimpinannya memikat simpati para petinggi partai lain, diluar partai Golkar.

Syahrul Yasin Limpo menunjukkan bahwa dirinya adalah kelas negarawan sejati. Ia tentu banyak belajar dan menimba ilmu pada Jusuf Kalla, Sang Wapres yang juga hingga saat ini memilih tetap bertahan di kapal tua, yang angker itu. Memudarnya citra Partai Golkar tidak serta merta membuat kedua tokoh Sulsel ini lantas ikut angkat koper dan berganti kendaraan politik.
Agaknya, alasan Sang Komandan untuk tetap bertahan adalah pilihan paling bijaksana, logis dan masuk akal. Kekecewaan atas kegagalan ia saat bertarung dalam perebutan kursi Ketua Umum Partai beringin ini tidak ia lampiaskan secara frontal. Ada strategi lain, yang masih coba diterka-terka para pengamat dan koleganya. Syahrul percaya bahwa pesonanya tidak akan meredup bahkan ketika ia gagal jadi orang nomor satu di partainya. Konon, Presiden Jokowi pernah menawari jabatan khusus bagi dia, tapi ia pun masih berpikir. Ia masih fokus membenahi Sulawesi Selatan, dalam sisa masa jabatan dua tahun ke depan, meskipun sinyal untuk mengakhiri karier politik sebagai Ketua DPD Partai Golkar Sulsel telah ia sampaikan secara terbuka. Bahkan ketika Nurdin Halid ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas sementara, SYL dengan santai dan legowo menerima pemberhentian dirinya.

"Yang penting adalah Partai Golkar tetap jalan dengan baik dan bisa berfungsi untuk rakyat. Jangan partai ini dipakai dagang-dagang, dipakai lobi-lobi," kata Syahrul suatu ketika.

Di depan mata, Pemilihan Gubernur Sulsel sudah tidak lama lagi. Persiapan Sang Komandan untuk estafet kepemimpinan semakin membuat dirinya berada dalam posisi dilematis. Adalah sang wakil, Agus Arifin Nu’mang yang konon ia restui untuk maju menggantikan dirinya. Namun dari pihak keluarga dekatnya, justru Ichsan Yasin Limpo juga berambisi menggantikan sang kakak. Kondisi ini membuat konstalasi politik Sulsel semakin hangat. Sebagai negarawan, lagi-lagi Sang Komandan  diuji untuk memperlihatkan kehebatan dalam berpolitik.

Sebenarnya skenario ke arah itu sudah ia siapkan. Step by step, jika tidak ada aral, langkah Sang Komandan menuju tugas baru sedang disusun rapi. Dalam benak kebanyakan orang, memilih pinangan Partai Nasdem adalah pilihan paling “mewah” mengingat partai ini sedang berada di puncak kekuasaan sebagai the ruling party. Namun, ada sesuatu yang masih mengganjal. Suksesi di Sulsel baginya harus ia kawal hingga tuntas. Juga demi meredam perpecahan antar keluarga, jika kelak, sang adik tetap ngotot maju sebagai calon gubernur.

Terakhir, perebutan kursi pimpinan di DPD Golkar Sulsel tidak lagi semeriah dulu. Sejak komandan memilih untuk tidak lagi mempertahankan jabatan ketua, dan sejak pindah perahunya kolega SYL dari partai Golkar ke partai lain, maka praktis kekuatan Partai Golkar Sulsel semakin berkurang. Golkar semakin berada di posisi sulit. Ini adalah bentuk perlawanan Syahrul dan koleganya pada partainya sendiri yang dianggap tidak adil saat Ketum Setya Novanto menyusun kabinet barunya. Padahal semua orang tahu, Sulsel adalah basis Golkar yang secara nasional paling solid. Golkar Sulsel ketika SYL dicederai maka tidak ada obat, mereka lebih memilih meninggalkan kapal ini satu persatu, dan ini yang sedang terjadi.

Menarik ditunggu dan dicermati ketika seorang Syahrul yang kini berada di simpang jalan, harus memutuskan kemana ia akan melangkah. Menerima tawaran Surya Paloh akan membuat dirinya dicap sebagai “penghianat” oleh Partai Golkar. Sementara jika terus bertahan, ia tetap tidak mendapat jabatan penting di partainya sendiri. Sekalipun duduk di kursi Dewan Pembina/Penasehat bagi dia, tidak cukup untuk membayar ketokohan dirinya. Sepertinya, kursi menteri adalah pilihan paling pas, meski Presiden Jokowi sendiri pernah memberi isyarat tentang itu, tetapi lagi-lagi, kendaraan politik dan timing untuk reshuffle kabinet sudah lewat waktunya. Yang ada sekarang, receh-receh politik yang sudah ia tampik satu persatu. Sisa satu lagi skenario, yang hanya SYL dan Tuhan yang tahu. Bahkan orang terdekatnya sekalipun belum ia sampaikan. Pilihan terakhir ini sesungguhnya masuk akal dan jawaban atas keresahan banyak orang, yang hingga kini masih bersimpati pada Sang Komandan. Apakah itu, mari kita tunggu. Wallahu ‘alam.
*) Penulis adalah pengamat masalah sosial politik, mantan broadcaster, berdomisili di Kota Palopo.


Wawali Palopo Hadiri Pelantikan Pengurus Baru KKLR Kota Batam

BATAM – Atas nama silaturahmi dan persaudaraan, Wakil Walikota Palopo Akhmad Syarifuddin Daud, menghadiri acara pelantikan pengurus Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Kota Batam pada Minggu, 28/08/2016. Selain Wawali Palopo, pelantikan pengurus KKLR Kota Batam ini dihadiri juga oleh Ketua Umum KKLR Buhari Kahar Mudzakkar serta Yang Mulia Datu Luwu Andi Maradang Mackulau, serta Gubernur Kepri Nurdin Basirun.

Ome, demikian Wawali Kota Palopo ini akrab disapa mengatakan, kehadirannya di acara ini adalah wujud apresiasi dan rasa persaudaraan yang tinggi sesama wija to Luwu atas pelantikan pengurus KKLR yang baru. “acara ini adalah wujud kebersamaan wija to Luwu untuk terus menjalin silaturahmi dan rasa persaudaraan, dimana kita sebagai putra putri Luwu dimanapun berada harus selalu mengedepankan prinsip hidup dan adat istiadat kita yakni Sipakatau, Sipakalebbi dan Sipakainge’,” ujar Ome.

Dalam kesempatan ini, pengurus KKLR kota Batam yang baru dilantik, Eko Santoso, selaku Ketua dan  Amrullah Rasal selaku Sekretaris, menyampaikan rasa hormat dan terima kasihnya atas kehadiran sesepuh dan tokoh Luwu Raya serta para Pengurus KKLR. Sementara itu Ketua Umum KKLR, Buhari Kahar Mudzakkar meminta agar pengurus yang baru dilantik untuk selalu menjaga dan memelihara kekompakan serta komunikasi yang baik tidak hanya antar sesama warga Luwu Raya yang ada di Batam, tetapi juga dengan masyarakat setempat, sesuai falsafah “dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung”.


Acara pelantikan ini sendiri dihadiri oleh ratusan tamu undangan termasuk warga perantauan Luwu Raya yang banyak berdomisili dan melakukan kegiatan bisnis di Kota Batam. Pelantikan Pengurus KKLR Kota Batam periode 2016-2021  ini dilakukan di restoran Golden Prawn, Bengkong Laut, yang juga menghadirkan artis jebolan Q Academy Indosiar, Dana Palopo, untuk turut memeriahkan acara pelantikan tersebut.(ist/rilis)

Percobaan Teror Bom Gereja Santo Yosep Medan Dibekuk

Khidmatnya prosesi ibadah Minggu di Gereja Santo Yosep Medan buyar manakala seorang pria berkulit putih berlari ke altar. Percikan api keluar dari ransel pria itu.
Jemaat Gereja Santo Yosep di Jl Dr Mansur, Medan, Sumatera Utara pun membekuk bomber yang hendak beraksi saat pelaksanaan misa, Minggu (28/7/8/2016) pagi tadi.

"Tidak ada korban, hanya si pembawa bom luka-luka kena ledakan sendiri," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar seperti dikutip dari Liputan6.com.
Peristiwa tersebut terjadi saat Pastor hendak berkhotbah. Seorang pria tiba-tiba berlari mendekati Pastor menuju altar.

"Sebelum sampai di altar telah keluar percikan api dari ransel tersebut dan mulai membakar dirinya sendiri," kata Boy.

Pria tersebut lalu mengejar Pastor yang berupaya menghindar. "Umat terkejut dan mulai mengejar pembawa bom dan mengambil ransel yang sudah terbakar," kata Boy.
"Pastor dan semua umat selamat," Boy menambahkan.

Setelah menangkap bomber, jemaat langsung menghubungi polisi. "Menurut pembawa bom, dia tidak sendiri," ucap Boy.

Polisi menemukan berbagai barang bukti di dalam ransel, antara lain bom rakitan, pisau, kampak, dan berbagai senjata tajam lainnya.

Belakangan diketahui dari identitas yang didapatkan, pelaku teror bernama Ivan Armadi Hasugian, lahir di Medan, 22 Oktober 1996 beralamat di Gang Setiabudi Jalan Sehati, Kelurahan Tanjung Sari, Medan.

Motif peristiwa ini sendiri masih didalami aparat kepolisian setempat. Beruntung tidak ada korban jiwa atas peristiwa mengejutkan ini.(*)

Masjaya: Yang Betul Bukan Fee 40% Tapi 44 Paket!

PALOPO - Drama mutasi di jajaran Pemerintah Kota Palopo jelang lebaran beberapa waktu lalu masih menyisakan tanda tanya, benarkah ada intrik terkait proyek dibalik mutasi tersebut?

Masjaya Maksum, mantan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) kepada DETEKSI, Senin malam, 22/08/2016, menuturkan bahwa benar dalam laporan perihal mutasi dirinya sesuai SK Walikota Palopo nomor 820/717/BKD yang diteken per 1 Juli 2016 lalu terdapat latarbelakang konflik antara dia bersama jajaran Dispertanak yang ia pimpin dengan Farid Kasim Judas, anak sang walikota HM Judas Amir, yang saat itu juga ikut dimutasi ke BPMP selaku Kepala Badan.  Farid sendiri waktu itu masih menjabat Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, tutur Masjaya.
“saya luruskan, yang betul bukan fee 40% seperti rumor yang beredar, tapi mau mengambil semua paket kegiatan DAK yang ada di Distanak sebanyak 55 paket kegiatan tapi kami tidak berikan semua, hanya 44 paket yang kami sudah iyakan, namun yang bersangkutan tetap memaksa dan mengancam kami semua untuk dicarikan pengganti dalam mengelola kegiatan tersebut dan ini dibuktikan pada mutasi kemarin (2 Juli 2016) dimana kami semua dimutasi (kadis, sekdin dan 3 kabid non job) dua orang kabid merangkap Penanggungjawab Pelaksana Kegiatan (PPK) harus ‘out’, tapi intinya bukan ji disitu, ada aturan yang dilabrak, nah itu yang sedang kami perjuangkan,” beber Masjaya di kediamannya di kawasan Jalan Anggrek.  

Masjaya pun mengambil langkah yang menurutnya telah terjadi mal administrasi yang dilakukan oleh Walikota Palopo melalui Badan Kepegawaian Daerah. Selain melapor ke DPRD Palopo ia juga meminta Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) untuk turun tangan.
“saya sudah melapor di Jakarta tanggal 12 Agustus lalu dan tanggal 15 kemarin Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) telah datang ke Kota Palopo melakukan investigasi,” tukasnya lagi. 

Rumor pemaksaan kehendak oleh anak sang walikota ini pun bak petir menyambar di siang bolong dan menjadi viral. Di media sosial, kliping koran dan quote pernyataan fee 40% bagai bola salju yang menggelinding kemana-mana.
Tinggal selangkah lagi upaya Masjaya ini membuahkan hasil jika Komisi ASN secara serius mau menindaklanjuti temuan tersebut dengan rekomendasi seperti yang menimpa beberapa kepala daerah di Indonesia yang dianggap lalai dan menabrak aturan perundangan yang berlaku, utamanya dalam pengisian jabatan eselon 2 yang sifatnya promosi dan soal penempatan dirinya di Dinassostrans sebagai Fungsional Pekerja Sosial yang bertentangan dengan Peraturan MENPAN nomor Kep 3/M.PAN/I/2014 tahun 2014 tentang  Fungsional Jabatan Pekerja Sosial.

Untuk diketahui bahwa salah satu kejanggalan dalam mutasi kemarin seperti terkuak saat RDP di Komisi 1 DPRD Kota Palopo bahwa Dahri Saleng selaku Kepala BKD Palopo sengaja tidak ikut dalam Baperjakat dan mengaku tidak tahu ada regulasi baru tentang ASN serta menurutnya SK yang dibacakan saat pelantikan itu berbeda dengan yang dibagikan pada tanggal 27 Juli 2016 itu karena kesalahan baca oleh MC.(Tim/D1)

Lebih lengkap dan detail, wawancara khusus ini kami sajikan di Tabloid  Deteksi no. 432/2016 versi cetak. Hubungi: 081241494222 untuk pemesanan. Persediaan terbatas

Ketua MPC Pemuda Pancasila Palopo Serahkan Bantuan Korban Penggusuran Sampoddo

PALOPO – Kepedulian Pemuda Pancasila (PP) Kota Palopo terhadap korban penggusuran eksekusi lahan di Sampoddo beberapa minggu lalu, diwujudkan lewat karya nyata, dengan menyerahkan bantuan berupa sembako dan obat-obatan pada Minggu sore, 21/08/2016.
Akhmad Syarifuddin selaku Ketua MPC PP Kota Palopo menyerahkan bantuan tersebut pada warga korban penggusuran, yang terbagi dalam 2 kelompok. Kelompok penerima pertama berada di area sebelum SPBU Sampoddo dan yang kedua berada tepat disamping pom bensin Sampoddo, sekitar jalan Poros Palopo-Belopa.

Turut hadir saat penyerahan bantuan Ketua Srikandi Pemuda Pancasila, Sarma Hadeyang didampingi Bayu Purnomo, selaku Ketua Sapma Pemuda Pancasila. “Jangan dilihat dari besarnya jumlah bantuan tetapi yang penting sebenarnya adalah bagaimana kepedulian, tanggungjawab dan simpati kami terhadap keluarga korban,” ujar Ome, sapaan akrab Ketua Pemuda Pancasila yang juga adalah Wakil Walikota Palopo ini.

Pak Ayyub salah seorang warga penggusuran merasa bersyukur atas bantuan tersebut. Ia mengeluhkan  perhatian pemerintah yang dinilainya kurang berpihak dalam kasus penggusuran atas rumah mereka.
“saya hanya seorang petani, tolong nasib kami juga dipikirkan,” ujarnya dengan nada sedih. Bayu Purnomo kepada media ini berharap pemerintah mau ikut peduli memikirkan nasib warganya. "masalah hukum sudah selesai dan ada yang tangani, tetapi aspek kemanusiaan tidak boleh lepas dari tanggungjawab pemerintah kota," ucap Bayu.

Senada dengan Bayu, Sarma Hadeyang, Ketua Srikandi PP Palopo juga berharap ada empati semua pihak, termasuk pemerintah dalam memikirkan korban utamanya anak-anak dan perempuan. Mereka, lanjut Sarma, butuh pendidikan, kebutuhan gizi yang cukup serta dari aspek psikologis dan traumatis atas kejadian yang menimpa orangtua mereka. 
“Kondisi kejiwaan, aspek psikologis anak-anak itu perlu kita pulihkan, selain masalah kesehatan, dampak dari penggusuran, mereka masih berdiam di tenda-tenda, sanitasi dan sebagainya itu mutlak tanggungjawab kita bersama, termasuk Pemuda Pancasila melalui para Srikandi yang juga ikut hadir menyerahkan bantuan sore ini,” jelasnya.

[LIHAT VIDEONYA DISINI ]

Dari pantauan media ini, sejumlah posko didirikan, namun banyak diantara Posko bantuan itu terlihat kurang optimal karena sebagian warga lebih memilih bertahan di lokasi dengan mendirikan tenda, dan sebagian lagi menumpang di rumah warga sekitar penggusuran.(*)

Penasaran, None Akhirnya Kunjungi Negeri Diatas Awan

TORAJA UTARA – Penasaran dengan cerita dan foto-foto para pejabat di Sulawesi Selatan yang mengunjungi Lolai serta berselfie ria, membuat adik Syahrul Yasin Limpo, Irman Yasin Limpo, yang akrab disapa None pun mengunjungi kawasan wisata alam tersebut. Kehadiran None disambut pengalungan selendang tenun khas Toraja oleh warga setempat.

Pada Sabtu pagi, 20/08, begitu sampai di lokasi yang terletak di Kecamatan Kapalapitu, Lembang Benteng Malammu tepatnya di Tongkonan Lempe, None terlihat begitu gembira dan langsung mengeluarkan handphonenya untuk mengabadikan keindahan negeri diatas awan itu.

Kepala Badan Diklat Provinsi Sulsel  ini pun langsung berselfie didampingi Bupati Torut, Kalatiku Paembonan, Sekretaris Daerah Toraja Utara Lewaran Rantela'bi' dan Kepala Bagian Humas Fitra Rusdy.

“iya luar biasa, begitu menakjubkan, indah sekali,” ucap None singkat saat ditanya kesan-kesannya oleh awak media. Ia mengajak semua orang ke tempat yang memang sedang trending topic ini, “anda akan menyesal jika tidak sempat datang kesini, makanya datang, biar terlambat yang penting sudah datang,” ujarnya sambil tersenyum.(Iccank/Foto: Basry Humas)

Tim SejatiNA Palopo Terbentuk, Edy Maiseng Ketua Relawan

Puluhan tokoh lintas generasi Kota Palopo berkumpul di Warkop Aleta dalam rangka silaturrahim dan pembentukan tim SejatiNA Palopo  pada Kamis, 18 Agustus 2016 lalu, sekira pukul 20.00 WITA.

Hadir dalam pertemuan tersebut diantaranya Ardani Mas Malinta atau akrab disapa Cak Dan, Edy Maiseng, A. Samad, Syukur M. Aris, Munawir, Andi Rifai Kaso Morang, Ahmad, Wahyuddin Djaffar, Amrullah, Awaluddin, Imran A. Lukman, Sumardi Black, Hamsiana dan beberapa simpatisan lain. Pertemuan yang diprakarsai oleh Cak Dan dan Edy Maiseng ini dalam rangka menyusun struktur tim pengurus SejatiNA kota Palopo. SejatiNA merupakan tim yang akan bekerja memperkenalkan dan mensosialisasikan program Prof. Dr. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M.Agr dengan Mayjen TNI (Purn) Drs. Tanribali Lamo, SH pada masyarakat.

Kedua tokoh ini adalah bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Sulawesi Selatan 2018 mendatang. Diketahui Prof. Nurdin Abdullah sekarang masih menjabat sebagai Bupati Bantaeng dua periode yang berhasil mendapatkan lebih dari 60 penghargaan dalam dan luar negri. Kini Bantaeng dibawa kepemimpinan beliau digelari Singapore-nya Indonesia. Mayjen TNI (Purn) Tanribali Lamo sendiri adalah mantan Dirjen Kesatuan Bangsa dan Politik Kementrian Dalam Negeri RI masa SBY, juga pernah menjadi Plt. Gubernur di empat provinsi ( 2008 di Sulawesi Selatan, 2011 Sulawesi Tengah, 2011 Maluku Utara, 2013 Maluku Utara). Dalam pertemuan ini disepakati Edy Maiseng sebagai Ketua Relawan SejatiNA Palopo. Edy selama ini dikenal sebagai motivator yang juga aktif menulis. 

“Kita harus bersinergi dan menjadi bagian dari sebuah perubahan, Prof. Nurdin merupakan tokoh perubahan yang sudah ada pembuktian dan diapresiasi bukan saja dalam negeri tapi juga luar negeri sedangkan Mayjen TNI (Purn) Tanribali Lamo merupakan sosok pemimpin dari kalangan militer yang disiplin dan berpengalaman," ujar Edy.

Salah satu tokoh pemuda kota Palopo, Andi Rifai Kaso Morang yang disepakati sebagai Koordinator Wilayah SejatiNA Palopo mengatakan, sosok Prof. NA sangat dibutuhkan masyarakat Sulawesi Selatan karena beliau memiliki kapasitas kepemimpinan dan jaringan internasional yang sudah terbukti mampu membawa perubahan ke arah yang lebih maju.
“Tim SejatiNA Palopo sendiri direncanakan bakal dikukuhkan langsung oleh Mayjen TNI (Purn) Tanribali Lamo dalam waktu yang tidak lama,” kunci Edy Maiseng.

Inilah struktur pengurus SejatiNA Palopo:
Ketua : Edy Maiseng, SH. M.Kn
Wakil Ketua : Syukur M. Aris
Sekretaris: Munawir, SE
Bendahara: Hasri Hamid, ST
Koord. Wilayah: Rifai Andi Kaso Morang, S.Kom.I
Devisi Data: Ahmad, S.Kom
Devisi Strategi: Wahyuddin Djaffar, SE.Sy
Devisi Logistik: Amrullah Busman, ST
Devisi Media: Haeri Al Fajri

(Rilis)

Malam Nanti Closing Ceremony TIF 2016, Wawali Palopo Juga Diundang


RANTEPAO – Wakil Walikota Palopo, Akhmad Syarifuddin juga diundang menghadiri closing ceremony kegiatan Toraja Internasional Festival 2016. Ome, demikian sapaan akrab Wawali Palopo ini diberi kesempatan untuk bisa melihat secara langsung penutupan TIF 2016 di Palawa’ dan Kete Kesu’. Founder sekaligus Direktur TIF, Franky Raden saat dihubungi tadi pagi mengatakan, pihaknya sengaja mengundang tetangga dekat Palopo ini karena dinilai Palopo punya history yang kuat dengan Toraja. “Kami mengundang beliau karena Toraja dan Palopo sebenarnya masih rumpun saudara, kebetulan antara Bupati Kalatiku Paembonan dan Wakil Walikota Palopo ini adalah  kawan akrab, jadi tidak canggung lagi, kami berharap beliau bisa hadir menyaksikan Toraja Opera yang dihelat dalam closing ceremony malam nanti,” ucap Franky Raden.

Ome sendiri membenarkan adanya undangan tersebut dan mengupayakan bisa turut serta dalam closing ceremony malam nanti. “Saya dalam perjalanan ke Palopo, dan surprised bapak Bupati Torut bersama Direktur TIF mengundang kami, ini suatu kehormatan, dan atas nama pemerintah Kota Palopo kami mengapresiasi, semoga event internasional ini berlangsung aman, tertib dan sukses.”

Mengenai kehadiran dirinya sendiri Ome belum bisa memastikan, karena mepetnya waktu. “ini saya masih di daerah Anabanua, mudah-mudahan masih sempat, Insha Allah saya akan hadir, tetapi bila tidak sempat atau terlambat saya mohon maaf sebesar-besarnya, intinya saya bersedia, karena event pariwisata ini penting dalam menggerakkan perekonomian rakyat, ” ujarnya lewat sambungan telepon sore ini. Jumat, 19/08.


TIF 2016 sendiri pada penutupan malam nanti akan menghadirkan kolaborasi kesenian lokal Toraja dan musisi mancanegara diantaranya musisi Senegal, Hungaria, Kuwait dan Malaysia. Dalam amatan media ini, dua malam berturut-turut, venue Kete Kesu’ selalu kebanjiran penonton baik dari Toraja sendiri maupun wisatawan nusantara dan mancanegara.(D1/*)

Franky Raden: TIF2016 Bakal Lebih Semarak!

RANTEPAO - Franky S. Notodirjo atau yang akrab disapa Franky Raden selaku penggagas  sekaligus Direktur TIF kepada Deteksi, Selasa siang hari ini (16/08) mengatakan jika Toraja Internasional Festival 2016 sudah siap digelar.
Beberapa artis pendukung sudah mulai berdatangan ke kota Rantepao. Glenn Fredly dan kawan-kawan sendiri besok dijadwalkan baru akan tiba.

[ lihat videonya DISINI ]

Franky Raden mengatakan, untuk event TIF kali ini diadakan di 2 tempat yakni Palawa’ dan Kete Kesu’. Untuk hari pertama, besok di Palawa’ jam 2 siang, pengunjung akan disuguhkan lomba vocal grup dan paduan suara serta wisata kuliner dan kerajinan tangan.
Sedangkan sorenya, jam 4 di Kete Kesu’ diadakan pertunjukan seni musik etnis Toraja, Glenn Fredly n The Bakucakar akan perfom malam jam 8 setelah opening ceremony.

“jadi untuk kali ini sangat menarik karena banyak artis dan musisi, dari Senegal Afrika, Kuwait, Malaysia, Helga Sedlin juga kali kedua akan tampil kembali, serta nanti ada Toraja Opera dipenghujung event, dimana semua artis pendukung akan berkolaborasi,” kuncinya

Sementara itu Bupati Torut, Kalatiku Paembonan saat ditemui beberapa waktu lalu berharap jika dari event TIF ini pariwisata di Toraja semakin berkembang dan maju, pihaknya sendiri telah mengambil langkah agar pintu masuk ke Rantepao lewat bandara di Makale maupun Bua Kabupaten Luwu lebih banyak lagi melalui penerbangan komersil dengan pesawat berbadan lebar.

“Kami mengupayakan, agar maskapai penerbangan pesawat komersil yang dapat menampung lebih banyak turis seperti pesawat  jenis ATR 72 ,” pungkasnya.(Bayu Krisna/Icc)

Bupati Torut: Mari Kunjungi Toraja, Banyak Event Bagus Bulan Agustus Ini!

RANTEPAO – Jelang digelarnya Toraja Internasional Festival (TIF) 2016, Bupati Toraja Utara, Kalatiku Paembonan mengajak penikmat seni dan budaya baik lokal maupun wisatawan nusantara dan mancanegara untuk datang beramai-ramai ke destinasi pariwisata yang terletak di dataran tinggi ini.

Ditemui di Misiliana Hotel, Minggu sore 14/08, Kalatiku mengaku tengah berupaya agar jumlah kunjungan wisatawan ke daerahnya bisa terus meningkat, salah satunya dengan memperpendek jarak tempuh dengan memaksimalkan bandar udara yang ada di Makale maupun Bua, Kabupaten Luwu. Ia mengatakan, jarak tempuh lewat jalur darat amat menghabiskan energi, waktu dan biaya.

“8 jam perjalanan dari Makassar selain terlalu lama juga menghabiskan energi. Mereka tiba di Toraja dalam kondisi capek. Turis itu biasanya punya limit waktu. Jika 16 jam pulang pergi, harusnya mereka sudah bisa kunjungi 2 atau 3 objek wisata,” jelas Kalatiku.
Untuk itu, pihaknya telah melakukan lobby dengan beberapa maskapai penerbangan sambil menunggu Bandar Udara Makale selesai diperbaiki. “Kami ingin ada penerbangan dengan pesawat yang mampu memuat minimal 70 penumpang, sehingga konektivitas antar daerah wisata di Indonesia bisa diwujudkan. Dari Bali misalnya, pesawat bisa transit di Makassar lalu ke Toraja dan ke Manado,”.

Khusus Toraja Internasional Festival sendiri, Kalatiku mengatakan jika event ini adalah kolaborasi yang unik antara budaya mancanegara dan budaya lokal Toraja. “TIF ini sudah kali yang keempat diadakan, dan kali ini tempatnya ditambah di Palawa’ selain Kete Kesu’ sebagai ikon pariwisata Torut selama ini,” ujar bupati yang gemar olahraga tinju ini.   
Kalatiku yang tengah menikmati weekend bersama kerabatnya ini mengajak semua pihak agar datang dan saksikan event Internasional yang banyak digelar dalam bulan Agustus ini. “Ayo datang ke Toraja. Kami punya banyak event bagus di bulan ini. Ada TIF tanggal 17 Agustus nanti, kemarin ada Toraja Marathon, nanti tanggal 24 ada Lomba Paralayang Tingkat Dunia, Ada Toraja Explore dan banyak event lain yang sayang untuk dilewatkan,” kuncinya.(Iccank/*)

***

Dapat Predikat Terbaik Ketiga, Akram Risa Ukir Sejarah


MAKASSAR - Kerja keras tidak pernah menghianati hasil.  Pameo ini agaknya berlaku bagi Akram Risa, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palopo yang baru saja mengukir sejarah baru lewat prestasi gemilang dalam Diklat Kepemimpinan II di Makassar. Betapa tidak, Akram satu-satunya pemimpin SKPD di  Luwu Raya yang berhasil menembus 5 besar terbaik dalam Diklatpim yang diadakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN). 

Lewat saluran telepon, Sabtu siang, 13/08/2016 Akram menyampaikan kabar gembira itu dengan perasaan bahagia sekaligus bangga. Berkat SIPARAPE’ program pemantauan pembelajaran guru dan siswa yang baru dilaunching kurang lebih seminggu lalu, akhirnya membawa Kepala Dinas Pendidikan Kota Palopo ini meraih penghargaan sebagai predikat ketiga dari 60 peserta se Kawasan Timur Indonesia. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Kepala Lembaga Adminidtasi Negara RI Dr, Adi Suryanto, M.Si di Kampus LAN Jalan Raya Baruga Antang Makassar siang ini.

"ini semua berkat doa dan dorongan, kerja keras serta bantuan teman-teman, tak lupa juga dorongan dari Pak Wali yang selalu memberi support," ujarnya singkat. 

Akram satu-satunya tokoh yang dianggap berhasil memajukan dunia pendidikan lewat terobosan dan inovasi. Keberhasilan ini tentu disambut gembira oleh koleganya di lingkup Dinas Pendidikan. Kepala SMA Negeri 6 Palopo, Haji Gaffar, misalnya merasa bangga atas keberhasilan ini. Ia lewat sambungan telepon sejak awal merasa yakin jika Akram mampu menyelesaikan diklatpim dengan predikat sangat memuaskan, sebagaimana piagam penghargaan yang diterimanya dan dikirimkan lewat Whatsapp ke redaksi Deteksi.
Akram Risa bersama Kepala LAN RI, Kepala BKD Sulsel dan Para Peraih Penghargaan

Berikut susunan penerima penghargaan Diklatpim II Makassar:
1    1. Erny Bhayangkarita Tumundo, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak       
         Propinsi Sulawesi Utara.
2    2. Rusli, Inspektur Inspektorat Soppeng.
3    3. Akram Risa, Kadis Pendidikan Kota Palopo.
4    4. Khalid Saleh Kementerian Kesehatan RI.
5    5Joko Heriyadi, Badan Pertanahan Nasional Propinsi Sulawesi Tenggara.

Laporan         : Iccank Razcal
Editor             : Bayu Krisna

Masamba Culture Carnaval, Cara Luwu Utara Promosikan Daerahnya!

LUTRA - Mimpi seorang Bupati Indah Putri Indriani untuk melihat daerahnya sebagai sentra pariwisata di Luwu Raya maupun Sulawesi Selatan mungkin masih jauh di awang-awang. Namun Masamba Culture Carnaval (MCC) yang akan digelar 16 Agustus 2016 ini, bisa saja sebagai cikal bakal menuju parade busana daerah secara kolosal yang bakal menyedot wisatawan mancanegara suatu saat nanti.

Yasir Taba, Koordinator MCC kepada Deteksi Jumat sore 12/08, mengatakan, dirinya beserta ibu bupati sedang concern menyiapkan agar MCC ini kelak bisa menyamai Jember Fashion Carnaval yang kemudian diperhitungkan sebagai agenda wisata fashion Internasional.

 [ Lihat Videonya DISINI ]

“melalui MCC kami terutama ibu Bupati ingin agar Masamba dan Luwu Utara juga bisa dikenal lewat ajang parade fashion atau karnaval budaya yang tidak kalah dari event-event serupa terutama yang berskala Internasional, tapi masih lama, kita memulai dulu dalam skala kecil” ujar Yasir saat dihubungi via telepon.

Yasir menambahkan, event MCC ini akan diikuti oleh peserta dari kalangan pelajar mahasiswa, pemuda, SKPD, karang taruna serta kelompok-kelompok yang ada di Luwu Utara serta disediakan pula piala bergilir juga uang pembinaan sebagai suntikan motivasi.
Ia berharap lewat event Pesta Rakyat dengan serangkaian lomba, bisa memicu semangat gotong royong serta nasionalisme di tengah generasi muda. “Kami tentu berharap agar kegiatan ini memotivasi kita untuk membangun Luwu Utara di berbagai bidang, lewat MCC kita ingin melestarikan budaya nasional mengingat Luwu Utara ini masyarakatnya heterogen atau bhinneka tunggal ika, dan ini sebenarnya modal kita untuk membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan,” imbuhnya.

[ Lihat Rute Karnaval DISINI ]

Jika ada kelompok yang berminat, silahkan menghubungi panitia pendaftaran melalui dirinya di Kantor Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan atau lewat saudara Uje, di Teras Adira Masamba. Contact Person: 0852 9923 3676.(D1/*)


Kang Juju, Penjual Bendera Hias dari Cimahi

PALOPO - Mengais rejeki bisa dimana saja, tidak harus memilih-milih tempat. Meninggalkan kampung halaman dari Cimahi dan berkelana keliling nusantara adalah cara Kang Juju dalam mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Kang Juju adalah seorang penjual bendera hias yang baru dua minggu berdomisili di Palopo.
Sejak pagi  hingga sore hari, ia terus berjualan, bahkan kadang sampai malam hari, di pelataran jalan Sultan Hasanuddin depan TK Permata Bunda Palopo.
Lewat moment peringatan hari proklamasi kemerdekaan, Kang Juju mengaku bisa menjual bendera hias yang ia datangkan dari Bandung ini hingga Rp.2 Juta Rupiah manakala nasib baik datang menghinggapi. Tapi sebaliknya jika sepi ia mengaku dagangannya hanya bisa untuk makan sehari.

Bagi dia, menjual bendera hanya sebatas pekerjaan musiman. Lelaki yang dikarunia 3 orang anak ini lebih memilih menjual makanan seperti shiomay keliling di kampungnya, diluar profesinya sebagai pedagang bendera keliling yang hanya setahun sekali itu.

[ KLIK VIDEONYA DISINI  ]

Juju menjual bendera hias dengan harga bervariasi mulai dari yang terendah di kisaran harga 25 ribu rupiah hingga yang harga ratusan ribu, tergantung jenis dan ukurannya.

Sudah 10 tahun Kang Juju mengarungi kerasnya kehidupan sebagai pedagang bendera. Pahit manis kehidupan telah ia rasakan hingga ia pun bisa terus menafkahi istri dan anak-anaknya. Di kota Palopo ia baru dua minggu bermukim. Kang Juju menyewa rumah kost di bilangan jalan Cakalang Jaya. Ia tentu berharap rezeki dari Sang Maha Pencipta terus mengalir untuk bisa terus bertahan di tengah tingginya persaingan dan keras kehidupan saat ini.(Iccank/D1)

Glen Fredly Siap Hibur Masyarakat di Event Toraja International Festival 2016

Glen Fredly hampir pasti akan meramaikan event tahunan Toraja International Festival (TIF) 2016. Tahun ini penggagas TIF Franky S.Notosudirjo,Ph.D, sengaja membawa Glen Fredly datang ke Ke’te’ Kesu’ Kabupaten Toraja Utara tempat perhelatan TIF untuk menghibur penonton.


Seperti tampak di foto terekam, stand banner Glen Fredly terpasang spanduk maupun baliho sejenis sudah disebar di beberapa titik termasuk di pintu sejumlah hotel di Toraja Utara.

Dibawah pimpinan Anthonio Febrianto Patulak juga kordinator lokal TIF bersama tim pemuda yang tinggal di seputaran Batulelleng dan lainnya sedang giat memasang baliho hingga stand banner informasi tentang gelar TIF 2016.

“Sudah dipastikan Glen Fredly hadir di TIF 2016,” singkat Anthonio Febrianto,” via pesan di akun facebooknya belum lama ini, Senin 8 Agustus 2016.

Aksi mereka ini terus dilakukan sebagai upaya mendukung pelaksanaan TIF yang berlangsung di kampung halaman mereka.Upaya mereka patut ditiru sebagai wujud nyata mengisi waktu luang yang sangat berdampak positif apalagi pelaksanaannya bertepatan dengan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI ke 71.(Rilis LPPT)

Toraja International Festival Datang Lagi, Catat Tanggalnya!

RANTEPAO  - Event Toraja International Festival (TIF) 2016 kembali akan digelar selama tiga hari di Toraja Utara pada tanggal 17-19 Agustus 2016.
Ada hal yang berbeda dibanding pelaksanaan tahun kemarin, yakni pemilihan tempat kegiatan akbar TIF 2016 di dua lokasi. Bilamana sebelumnya hanya di seputaran perkampungan adat desa tua Ke’te’ Kesu’, kini di Palawa’ juga dipilih menjadi tempat pelaksanaan TIF.
Penggagas TIF , Franky S.Notosudirjo,Ph.D, mengatakan pelaksanaan TIF 2016 sudah pasti, kini semua pihak utamanya tim pelaksana sedang melakukan aktifitas sesuai dengan tupoksi masing_masing.
“Tanggal 12 Agustus nanti semua tim sudah di  berada Toraja,” singkat Franki Raden, sapaan akrab pria yang mengenyam ilmu soal Ethnomusicology with minors in Performance Art and Southeast Asian Studies, University of Wisconsin-Madison, U.S.A, melalui telepon genggamnya, Senin (2/8/2016).
Sederet artis lokal Toraja maupun artis nasional hingga mancanegara akan memeriahkan event tersebut. Selain Glenn Fredli dan groupnya, beberapa musisi dari mancanegara juga akan memeriahkan festival tahunan yang sudah menjadi agenda pariwisata Toraja ini.

Musisi mancanegara yang akan tampil diantaranya Vieux Cissokho dan Maryam Kouyate dari Senegal, Helga Sedli dari Hongaria, Tony Jayatissa dari Malaysia, dan Kuwait Tune dari Middle East.(iccank/rilis)

Bupati Torut Sambut Kedatangan Wakil Walikota Palopo dan Rombongan Touring Merah Putih

RANTEPAO - Bupati Toraja Utara mendapat kunjungan istimewa pada libur weekend, Minggu siang 07/08/2016. Kali ini Wakil Walikota Palopo, Akhmad Syarifuddin menjadi tamu istimewa tersebut.

Wawali Palopo ini melakukan touring dengan sejumlah komunitas bikers kota Palopo ke kota Rantepao dan Makale. Sekitar jam 12 siang, bertempat di kantor bupati Toraja Utara, Bupati Kalatiku Paembonan menerima rombongan touring 500-an kendaraan roda dua itu secara hikmad dan sederhana.

Kalatiku Paembonan merasa bergembira dengan kehadiran orang nomor dua di Kota Palopo tersebut beserta rombongannya yang memilih Rantepao sebagai destinasi wisata bersama para penggemar otomotif yang terlihat penuh dengan keakraban begitu bertemu pemimpin Toraja Utara tersebut.

Didampingi Dandim 1414 Toraja, Letkol CPN Jimmy Sirait beserta Asisten I Rede Roni, Kabag Humas Pemkab Torut dan jajarannya, Bupati Kalatiku menjamu Ome, demikian sapaan akrab wakil walikota Palopo ini dengan kopi khas Toraja dan aneka jajanan.
Bupati Kalatiku mengaku bersimpati dan menaruh rasa hormat atas kunjungan yang disebutnya sebagai kunjungan dua saudara dekat ini. Palopo dan Rantepao adalah dua kota bertetangga dengan jarak tempuh hanya kurang lebih satu jam.
“Kami merasa bangga dan menaruh simpati atas kunjungan persaudaraan ini. Toraja Utara  sebagai daerah tujuan wisata yang kebetulan berdekatan dengan Kota Palopo berterimakasih dan suatu saat nanti saya juga akan melakukan kunjungan balasan, jalan-jalan ke Palopo dan menikmati wisata di daerah pantai Labombo yang terkenal itu,” ujar Kalatiku seraya tersenyum.

[ klik videonya DISINI ]

Ome sendiri menyebut Bupati Kalatiku sebagai seorang abang yang sedang getol membangun Toraja Utara, dirinya siap bersama-sama membangun iklim dunia pariwisata sehingga dua daerah ini bisa saling bersinergi. “Palopo dan Rantepao memiliki kesamaan kultur dan persaudaraan yang erat. Sinergi antar dua daerah ini harus kita dorong untuk kebaikan bersama, melalui touring merah putih ini kita ajak generasi muda untuk saling silaturahmi dan membangun daerah dengan semangat kebersamaan dan gotong royong,” tutur Wakil Walikota Palopo yang dikenal penyuka olahraga otomotif ini.

Dalam lawatan bertajuk “Touring Merah Putih”, Ome mengendarai sendiri motor Honda CBR-nya dengan plat bernomor DP 1 OME. Pada kesempatan itu juga, Bupati menyerahkan cendera mata berupa rumah adat tongkonan yang disebut Bupati Kalatiku sebagai simbol kebersamaan dan pemersatu orang Toraja atau rumah rakyat. “Saya berharap kunjungan persahabatan ini bisa terjalin lebih erat di masa akan datang, selamat menikmati keindahan alam dan budaya Toraja,” ucap Bupati Kalatiku sambil menyerahkan cindera mata.

Rombongan Touring Merah Putih ini selanjutnya melakukan kunjungan ke objek wisata Kete’ Kesu sebelum melanjutkan touring ke Makale. Diantara beberapa kelompok bikers yang ikut serta diantaranya Sawerigading Scooter Club, Yamaha Vixion Chapter Palopo, MX Rider Community, Ome Community, Orari Lokal Palopo, Honda CBR Club, YMMC dan beberapa gadis penggemar otomotif yang tergabung dalam Ladies MEM-C Palopo.(iccank/D1)

Toraja Marathon 2016, Geliat Pariwisata Toraja Lewat Olahraga Lari

TORAJA - Pada 13 Agustus mendatang, Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara akan menjadi tuan rumah pergelaran sport tourism bertajuk Toraja Marathon 2016. Lomba lari ini merupakan kegiatan sport tourism pertama yang akan digelar di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara.

Toraja Marathon 2016 terbagi menjadi empat kategori, yakni 5K, 10K, 23K, dan full marathon sejauh 42K dengan total hadiah sebesar Rp200 juta. Untuk peserta 23K dan 42K juga akan mendapat kesempatan meraih undian tiket pesawat gratis pp Jakarta-Tokyo-Jakarta. Untuk mengikuti lomba ini peserta dikenakan biaya yakni Rp150.000 untuk 5K, Rp200.000 untuk 10K, 250.000 untuk 23K, dan Rp450.000 bagi yang ingin mengikuti kategori full marathon.

Seperti dikutip dari laman venuemagz.com, menurut Lisa Merieparantean, Founder Toraja Marathon, kegiatan sport tourism ini digelar untuk lebih mempopulerkan Tana Toraja dan Toraja Utara sebagai destinasi pariwisata. 
"Ide ini lahir dari kerinduan kami mengembalikan popularitas Tana Toraja sebagai destinasi unggulan Tanah Air yang saat ini terasa semakin meredup," kata Lisa.

Tantangan menggelar event sport tourism perdana adalah meyakinkan masyarakat bahwa Tana Toraja dan Toraja Utara adalah kawasan yang layak dan bersahabat untuk kegiatan lomba lari, tambah Lisa.  "Sejak ide ini lahir di awal tahun 2016, kami langsung gencar membuat promosi dengan membuat video singkat dan foto-foto untuk ditampilkan di sosial media maupun situs resmi lomba maraton ini," ujarnya.

Lexi Rohi, Race Director Toraja Marathon 2016, mengungkapkan, rute lomba lari ini akan melintasi jalur-jalur wisata yang ada di kedua kabupaten tersebut, seperti Sangalla, Suaya, dan Tampang Allo. "Untuk jalur lari 50 persen melalui jalan raya, dan 50 persen lagi jalan desa dengan kondisi yang sangat baik," kata Lexi.

Lexi menargetkan perhelatan perdana ini diikuti 1.000 peserta dari dalam dan luar negeri. "Saat ini peserta dari luar negeri yang mendaftar sudah ada 16 orang. Peserta yang ikut di antaranya berasal dari Kenya, Singapura, Inggris, dan Malaysia," jelas Lexi lagi.

Lexi juga mengungkapkan, Toraja Marathon 2016 ini juga ramah bagi para pelari pemula. "Medan yang akan dilalui cukup bersahabat untuk semua kalangan, dan berada pada ketinggian 780-880 meter di atas permukaan laut," imbuhnya.

Frederick Batong, Ketua Persatuan Masyarakat Tana Toraja Indonesia (PMTI), menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, pelaksanaan lomba lari ini menjadi sarana promosi yang efektif bagi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara. "Tana Toraja pamornya seperti meredup. Melalui kegiatan ini diharap bisa membangkitkan kembali pariwisata di sana. Saya yakin kami siap menjadi tuan rumah yang baik karena akomodasi dan sarana pendukung sudah baik, hotel pun kami bisa menampung lebih dari 5.000 tamu," kunci Frederick.

Lokasi Pendaftaran
Makassar
Kantor Tribun Timur Berita Online Makassar
Jl. Cendrawasih No. 430 Makassar

Kendari
UD Naga Mas M 150 Distributor
Jl. R. Soeprapto 162, Tobuuha - Puwatu

Manado Kantor Tribun Manado
Jl. AA Maramis, Kairagi - Mapanget

Makale
Toko Bina Karya
Jl. Ampera No.19, Tana Toraja


Cerdas, Bersahaja dan Relijius

Cerdas, Bersahaja dan Relijius