Gabung Golkar, ACM Puji Keberanian Ome

PALOPO – Munculnya nama Akhmad Syarifuddin  atau yang lebih akrab disapa Ome, untuk turut membesarkan Partai Golkar diapresiasi positif oleh Andi Cincing Makkasau (ACM), tokoh Golkar yang dikenal dekat dengan Gubernur Syahrul Yasin Limpo ini.
Dalam wawancara lewat sambungan telepon Rabu malam, 06/09, ACM memuji keberanian Wakil Walikota Palopo ini untuk  ikut memberi warna segar bagi Partai Golkar seperti rumor yang belakangan kencang berhembus. Diketahui, dengan beredarnya SK Pengurus versi Plt Golkar Nurdin Halid membuat gonjang-ganjing peta perpolitikan di Luwu Raya utamanya Palopo yang sedang panen isu politik. Santer diberitakan Ome mempersiapkan dirinya untuk maju menantang Walikota HM Judas Amir dengan menyiapkan beberapa kendaraan politik yang juga nampak serius ingin mengusung putera Ketua MUI Palopo ini.

ACM sekaligus membantah rumor bahwa kehadiran Ome dalam Partai Golkar sebagai jebakan lawan-lawan politiknya agar Wawali Palopo ini berada dalam kubu yang salah. “saya tegaskan tidak ada kubu-kubu, Nurdin Halid bisa saja dan itu dibolehkan, sepanjang membuat pengurus sementara yang tujuannya adalah dalam rangka mempersiapkan musda Partai Golkar Sulsel. Golkar malah berterima kasih Ome mau ikut membantu partai ini,” ujarnya. ACM juga menyebut siapa saja boleh masuk bergabung dan nanti jika SK definitif telah ada, maka mau tidak mau Ome harus menunjukkan Surat Pengunduran dirinya selaku Aparatur Sipil Negara karena aturan UU ASN memang melarang seorang PNS untuk berpolitik praktis atau terjun langsung sebagai pengurus partai.

ACM menganggap isu tentang SK Pengurus versi  Nurdin Halid dan perang antara dua kubu dalam Partai Golkar Sulsel sebagai isu yang dimainkan oleh para kompetitor Ome yang sedang dilanda ketakutan.

“tujuannya jelas agar Ome batal masuk sebagai pengurus karena kalau Ome sampai masuk, berarti itu ancaman serius dan pergerakan Ome akan semakin sulit dibendung, ini yang saya cermati,” tandas ACM.

Sempat beredar isu jika masuknya Ome dalam kepengurusan Nurdin Halid sebagai jebakan dari lawan politik Ome sendiri, karena toh pada akhirnya bukan kubu Nurdin Halid yang akan memegang peranan dalam konstalasi politik Golkar Sulsel pasca Musda, melainkan kubu Ichsan Yasin Limpo sehingga didramatisir sedemikian rupa seolah-olah Ome sengaja “dimainkan” pada kubu yang salah. Lagi-lagi ACM membantah bahkan kembali menegaskan bahwa Golkar Sulsel sangat solid, tidak ada istilah kubu-kubuan, jika muncul, itu hanya dinamika sesaat, yang jelas semua sepakat mendukung Ichsan Yasin Limpo. 

“Tidak ada kubu Nurdin Halid, karena beliau itu pengurus DPP masak mau turun kelas menjadi Ketua DPD I, kan tidak masuk akal? Saya tegaskan semua solid untuk mendukung IYL, dan kaki Ome di partai Golkar sudah 60%, saya berani taruhan, tidak ada yang mampu menghalangi dia bergabung di Partai Golkar,” kunci ACM seraya meminta agar media jangan mengkompori hal-hal yang dianggap tidak masuk akal.(*)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Cerdas, Bersahaja dan Relijius

Cerdas, Bersahaja dan Relijius