Marak Pungli, Bupati Torut Kumpulkan Orangtua Siswa di SMAN 1 Rantepao


RANTEPAO - Sejumlah orangtua siswa menghadiri rapat pengembalian uang pungutan yang ditarik saat Penerimaan Siswa Baru (PSB) tahun 2016 lalu.
Rapat tersebut digelar di aula SMAN 1 Rantepao, Toraja Utara pada Rabu, 21/9/2016 kemarin.

Diberitakan sebelumnya, Pengembalian Pungutan itu atas perintah Bupati Toraja Utara, Kalatiku Paembonan.

“Saya sudah perintahkan bahkan sudah memanggil kepala sekolahnya untuk mengembalikan pungutan itu,” kata Kalatiku Paembonan kepada Warta Bersatu, grup jaringan media Deteksi News (2/9) waktu itu.

Pihak sekolah yang sebelumnya menarik dana sebesar Rp.1,5 juta rupiah per siswa akhirnya harus mengembalikan uang pungutan itu, kecuali bagi para orangtua yang telah merelakan pungutan itu menjadi sumbangan sukarela.
Kalatiku tidak setuju jika pihak sekolah memungut dana dari orangtua siswa, kata
Kalatiku yang memimpin rapat pengembalian uang itu.

Laporan/Foto: Tim Warta Bersatu
Editor: Iccank


Video News: Terima SK Golkar, Wawali Palopo Mundur dari PNS


PALOPO - Setelah resmi mendapat SK dari Partai Golongan Karya (Golkar) sebagai Koordinator Luwu Raya, Wakil Wali Kota Palopo, Akhmad Syarifuddin Daud yang akrab dipanggil Ome telah resmi mengundurkan diri menjadi PNS terhitung pada bulan Agustus lalu.

Ome mendapatkan SK dari Golkar seminggu yang lalu saat menghadiri rapat koordinasi DPD Golkar di Makassar.

"Saya sudah resmi mundur sebagai PNS dan suratnya sudah ada terhitung bulan Agustus lalu," jelas Ome seperti dikutip dari tribunpalopo.com, Jumat (23/9/2016) kemarin.

Ini dia video wawancaranya. Klik disini

Top Pictures: Apel Senja Pramuka di Pelataran Pelabuhan. Ome: Anggota Pramuka Tidak Boleh Suka Bohong!

PALOPO - Apel Senja dalam rangka Hari Jadi Pramuka ke 55 diadakan di Kota Palopo, Jumat sore 23/09, dipimpin oleh Ketua Kwarcab Pramuka Kota Palopo, Akhmad Syarifuddin atau Ome, sapaan akrabnya. 

Kegiatan yang sederhana ini diikuti ribuan anggota Pramuka khususnya Pramuka tingkat Siaga dan Penggalang dengan menggelar kegiatan Pramuka Bersepeda. Sepeda yang dihias sedemikian rupa ini melakukan pawai keliling kota dan ikut dilombakan. 

Ome dalam sambutan singkatnya mengatakan bahwa segenap anggota pramuka harus berjiwa ksatria, jujur dan tidak boleh suka bohong. 
“saya tegaskan kebiasaan bohong itu tidak boleh dimiliki oleh adik-adik anggota Pramuka.Bukan Pramuka namanya kalau suka bohong,” tegas Ome yang mendapat aplaus ribuan hadirin peserta Apel Senja yang juga dihadiri Waka Polres Kota Palopo Kompol Wowo Susilo. 

Sindiran Ketua Kwarcab yang juga Wakil Walikota Palopo secara halus ini ditafsirkan oleh para pengamat sebagai pemanasan jelang Pilwalkot mendatang, dimana Ome yang kini mengendarai Partai Golkar terlihat semakin intens menemui tokoh-tokoh politik dan juga konstituennya yang dikenal militan dan berada pada massa akar rumput. 

Berikut foto-foto pilihan redaksi seputar kegiatan Apel Senja dalam rangka Hari Jadi Pramuka tersebut tersebut. 

ketika sound system ngadat pakai TOA juga bisa, itulah hebatnya Pramuka, ujar Ome

Penyematan lencana penghargaan bagi anggota Pramuka yang berdedikasi memajukan dunia kepanduan di Kota Palopo

Salah seorang peraih lencana dan piagam penghargaan berpose bersama Ketua Kwarcab Kota Palopo
Perwakilan Peserta dari ajang Jambore Nasional 2016 mendapat plakat, diberikan oleh Waka Polres Kompol Woro Susilo

Salah seorang utusan SDN 03 Surutanga yang meraih predikat Sepeda Hias Terbaik Pertama 

Siswa SMPN 10 Palopo meraih predikat Sepeda Hias Terbaik Tingkat Penggalang Putra 

Peserta Lomba Hias Sepeda bertajuk Pramuka Bersepeda melakukan pawai menuju lokasi Apel Senja

Salah satu peserta Pramuka Bersepeda tingkat Siaga Pria melintas di jalan utama Kota Palopo

M. Rafli Mardan, siswa SMPN 1 Kota Palopo ini terpilih sebagai Pemimpin Upacara memperingati HUT Pramuka ke 55 di Kota Palopo

Peserta Apel Senja tidak ketinggalan berselfie ria dengan Ome, Ketua Kwarcab yang juga Wawali Palopo

Foto bersama dengan kakak-kakak Pembina Pramuka Kota Palopo

Laporan: Ramadhan
Editor: Iccank



Kadis Koperindag yang Asyik Main Game Saat Sidang Paripurna DPRD Palopo Jadi Viral di Medsos

PALOPO – Permainan game melalui smartphone memang sangat diminati masyarakat, tidak hanya anak-anak tapi juga orang dewasa. Namun apa yang terjadi bila permainan game ini dilakukan saat acara yang cukup penting seperti Sidang Paripurna DPRD Kota Palopo yang sedang membahas soal pandangan umum fraksi terhadap nota keuangan dan Ranperda APBD 2016?

Inilah yang kini menjadi ramai diperbincangkan di jagat dunia maya. Di Facebook Karno sang Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Palopo ramai dibully para netizen. Bermacam-macam komentar yang mereka tulis di media sosial.
Video yang diunggah oleh Liputan 6 SCTV itu kemudian disebar melalui akun medsos para netizen yang nampak geram dengan kelakukan oknum pejabat di Kota Palopo saat sidang tengah berlangsung.

Di akun facebook Tommy BungToms Sanjaya  yang ikut membagikan tautan itu dua jam yang lalu, sampai jelang sore pukul 16.07 sudah di “like” 36 orang dan 35 kali dibagikan ulang, dengan ragam komentar dari para netizen.

Sementara di grup diskusi Gerakan Rakyat Bongkar Korupsi Kota Palopo (GERBONG PALOPO) juga dipenuhi link berita dan video news terkait pejabat Kota Palopo yangs sedang asyik bermain game maupun membuka-buka situs media sosial saat sidang hari Selasa 20/09, kemarin.
 

Rata-rata netizen merasa geram dan menyesalkan tindakan memalukan tersebut. 

Hasbie Malik misalnya menulis komentar: Lucunya Kota ku. 
Masuk Tv Nasional bukan karena prestasi tapi malah berita buruk yang ditonton jutaan pasang mata. Saran perlu ditindaki (sanksi keras) oleh petinggi Kota Palopo.”
Masuk Tv Nasional bukan karena prestasi tapi malah berita buruk yang ditonton jutaan pasang mata. Saran perlu ditindaki (sanksi keras) oleh petinggi Kota Palopo.”


Lain lagi komentar Naya Azka Junaid  yang menulis: "alhamdulillah akhirnya jadi artis"

Nurdin Sandi: "Terkenalmi tawwa... tdk prl hbs biaya bikin baliho... go nasional...." 

Sementara netizen lain, Whowo Tandigau hanya menulis singkat: “Bobrok”
 
Laporan: Musakkir
Editor: Iccank

KASN Akhirnya Rekomendasikan Batalkan Mutasi 2 Juli 2016. Masjaya: Syukur Alhamdulillah

PALOPO – Terbitnya surat Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) bernomor B-/1527/KASN/8/2016  tertanggal 30 Agustus 2016 untuk Walikota Palopo dan surat bernomor B-/655/KASN/9/2016  tertanggal 16 September 2016 untuk dirinya, akhirnya membuat lega Masjaya Maksum dan kawan-kawan yang dicopot dan dimutasi secara serampangan serta tidak mengindahkan aturan main yang dilakukan oleh Walikota Palopo melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Palopo.

Saat dikonfirmasi lewat saluran telepon Jumat sore, 16/09, perihal surat tanggapan KASN atas pengaduannya itu, Masjaya mengatakan bahwa dirinya bersyukur dan berterima kasih karena perjuangannya ternyata tidak sia-sia. Masjaya yang sebelum dimutasi per 1 Juli lalu sesuai SK Walikota yang ia gugat tersebut jabatannya adalah Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Palopo.

Surat tanggapan KASN tersebut ada 2 point, dimana pada point kedua ada lima butir rekomendasi yang menjadi penekanan pada Walikota Palopo. Salah satu butirnya berbunyi:

"Mencabut Keputusan Walikota Nomor 820/717/BDK Tanggal 1 Juli 2016 dan mengembalikan seluruh pejabat yang telah diberhentikan ke dalam jabatan semula kecuali yang telah mutasi/pindah/alih tugas ke luar Pemerintah Kota Palopo"

Dengan demikian, maka SK Walikota Nomor 820/717/BDK tertanggal 1 Juli 2016 itu harusnya gugur dan batal demi hukum.

Masjaya sendiri masih menunggu langkah selanjutnya karena bukan hanya dirinya yang dikembalikan  haknya, tetapi semua nama yang tercantum dalam SK tersebut. 
“iya kami bersifat menunggu karena bukan saya sendiri, yang jelas surat dari KASN telah membuktikan bahwa ada kesalahan prosedur yang dilakukan oleh pihak BKD Palopo, saya optimis surat itu akan dipatuhi Pak Wali, karena Pak Wali sendiri pernah mengatakan saat anggota KASN datang memeriksa di Palopo, bahwa dirinya orang yang taat hukum dan lagipula KASN bukanlah lembaga ecek-ecek, ia lembaga resmi negara yang harus dihormati,” kunci Masjaya lewat selulernya.(*)

Reses Anggota DPRD Sulsel Alfritha Danduru Kunjungi Toraja


RANTEPAO - Alfritha Pasande Danduru, SH.M.Kn, salah satu anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dari Komisi E, Fraksi Partai Golkar melakukan Kunjungan Kerja ke Panti Asuhan Kristen Tagari, Rantepao, Toraja Utara.

Kunjungan kerja tersebut adalah rangkaian dari beberapa kegiatan reses wakil rakyat asal Toraja itu, khususnya di Dapil 10 yakni, Tana Toraja dan Toraja Utara.
Dari beberapa kegiatan reses Alfritha selama di Toraja, dua diantaranya terpantau oleh Warta Bersatu, media grup jaringan DETEKSI News.

Diberitakan sebelumnya, wanita cantik itu, juga telah berkunjung ke Leproseri Batulelleng di Rantepao, Toraja Utara, lokasi penampungan para Penderita Kusta.
Dalam kunjungan kerja kali ini, ia menemui 34 anak yatim piatu di Panti Asuhan itu.
Ihwal kunjungan kerja itu, Alfrita meminta, Pemkab Toraja Utara memberi perhatian khusus kepada ke-34 anak yatim piatu itu.(*)


Berita selengkapnya disini

Pinjam Ruangan Kejari Periksa Pengurus Yayasan Masjid Agung. Ditengarai Ada Unsur Politis?

PALOPO – Diperiksa selama 1,5 jam Kamis sore kemarin (08/09), di gedung Kejaksaan Negeri Palopo oleh BPKP Propinsi Sulsel, melalui Ulimsyah selaku Ketua Tim Audit, Ketua Yayasan Masjid Agung Luwu Palopo KH Syarifuddin Daud kepada DETEKSI, Jumat sore tadi (09/09) memberi penjelasan seputar pemeriksaan dirinya bersama pengurus yayasan. Lewat sambungan telepon, ia membeberkan seputar materi pemeriksaan oleh BPKP Sulsel, dimana terdapat kejanggalan soal lokasi pemeriksaan yang meminjam ruangan kejaksaan negeri Palopo dan bukan di gedung Inspektorat Pemkot Palopo berdasarkan undangan pihak Inspektorat  sendiri.

KH Syarifuddin Daud menjelaskan materi pertanyaan tim audit BPKP yang berkisar soal penggunaan anggaran selama masjid ini diberi bantuan dana hibah pada masa pemerintahan Walikota HPA Tenriadjeng yakni periode tahun 2004 s/d 2010 berupa renovasi masjid yang dilakukan secara bertahap. “Setiap tahun dana hibah tersebut diperiksa karena tidak akan diberikan jika tidak ada laporan pertanggungjawaban,” bebernya. Ia juga menjelaskan bahwa untuk pelaksanaan renovasi masjid dipercayakan pada pihak ketiga yakni Ir. Agus Prayudi selaku kontraktor pelaksana kegiatan renovasi masjid, sehingga pihak pengurus masjid maupun yayasan sama sekali tidak memiliki kaitan langsung soal penggunaan anggaran, dan semua sudah dilaporkan ke pihak DPPKAD waktu itu, terbukti dengan pencairan dana beberapa kali dan tidak pernah ada masalah.

[ simak wawancara lengkapnya DISINI ]

Ketua MUI Palopo ini juga membeberkan soal bantuan dana hibah yang diterima oleh pihak yayasan selama Walikota HPA Tenriadjeng berkuasa sedikitnya sekitar Rp. 5 M lebih dan selama masa pemerintahan Judas Amir belum satu peser pun bantuan untuk Masjid Agung Luwu Palopo diberikan, kecuali untuk sekolah SD Islam Darussalam melalui Dinas Pendidikan, itu pun bantuan Pemerintah Pusat.

Muaz seorang pemerhati sekaligus Jamaah Masjid Agung Luwu Palopo mengaku keberatan atas dipilihnya Kantor Kejari Palopo sebagai tempat pemeriksaan. Ia menuding pihak Pemkot ikut bermain dan berusaha menggiring opini seolah-olah KH Syarifuddin Daud dan pengurus yayasan telah menyelewengkan dana bantuan hibah. “saya protes keras, beliau itu ulama kami, bukan tersangka korupsi yang harus dipanggil ke Kejaksaan apalagi ini atas undangan Inspektorat Palopo, bukan inisatif Kejari Palopo sendiri, ada apa ini?,” ujar Muaz mempertanyakan soal lokasi pemeriksaan tersebut.

Samil Ilyas Kepala Inspektorat Kota Palopo saat berbincang dan berdebat dengan Muaz Kamis sore 08/09, soal keberatan dia seputar tempat pemeriksaan pengurus yayasan Masjid Agung mengaku bahwa dipilihnya Kantor Kejari Palopo sebagai tempat yang dianggapnya netral.(*)

Gabung Golkar, ACM Puji Keberanian Ome

PALOPO – Munculnya nama Akhmad Syarifuddin  atau yang lebih akrab disapa Ome, untuk turut membesarkan Partai Golkar diapresiasi positif oleh Andi Cincing Makkasau (ACM), tokoh Golkar yang dikenal dekat dengan Gubernur Syahrul Yasin Limpo ini.
Dalam wawancara lewat sambungan telepon Rabu malam, 06/09, ACM memuji keberanian Wakil Walikota Palopo ini untuk  ikut memberi warna segar bagi Partai Golkar seperti rumor yang belakangan kencang berhembus. Diketahui, dengan beredarnya SK Pengurus versi Plt Golkar Nurdin Halid membuat gonjang-ganjing peta perpolitikan di Luwu Raya utamanya Palopo yang sedang panen isu politik. Santer diberitakan Ome mempersiapkan dirinya untuk maju menantang Walikota HM Judas Amir dengan menyiapkan beberapa kendaraan politik yang juga nampak serius ingin mengusung putera Ketua MUI Palopo ini.

ACM sekaligus membantah rumor bahwa kehadiran Ome dalam Partai Golkar sebagai jebakan lawan-lawan politiknya agar Wawali Palopo ini berada dalam kubu yang salah. “saya tegaskan tidak ada kubu-kubu, Nurdin Halid bisa saja dan itu dibolehkan, sepanjang membuat pengurus sementara yang tujuannya adalah dalam rangka mempersiapkan musda Partai Golkar Sulsel. Golkar malah berterima kasih Ome mau ikut membantu partai ini,” ujarnya. ACM juga menyebut siapa saja boleh masuk bergabung dan nanti jika SK definitif telah ada, maka mau tidak mau Ome harus menunjukkan Surat Pengunduran dirinya selaku Aparatur Sipil Negara karena aturan UU ASN memang melarang seorang PNS untuk berpolitik praktis atau terjun langsung sebagai pengurus partai.

ACM menganggap isu tentang SK Pengurus versi  Nurdin Halid dan perang antara dua kubu dalam Partai Golkar Sulsel sebagai isu yang dimainkan oleh para kompetitor Ome yang sedang dilanda ketakutan.

“tujuannya jelas agar Ome batal masuk sebagai pengurus karena kalau Ome sampai masuk, berarti itu ancaman serius dan pergerakan Ome akan semakin sulit dibendung, ini yang saya cermati,” tandas ACM.

Sempat beredar isu jika masuknya Ome dalam kepengurusan Nurdin Halid sebagai jebakan dari lawan politik Ome sendiri, karena toh pada akhirnya bukan kubu Nurdin Halid yang akan memegang peranan dalam konstalasi politik Golkar Sulsel pasca Musda, melainkan kubu Ichsan Yasin Limpo sehingga didramatisir sedemikian rupa seolah-olah Ome sengaja “dimainkan” pada kubu yang salah. Lagi-lagi ACM membantah bahkan kembali menegaskan bahwa Golkar Sulsel sangat solid, tidak ada istilah kubu-kubuan, jika muncul, itu hanya dinamika sesaat, yang jelas semua sepakat mendukung Ichsan Yasin Limpo. 

“Tidak ada kubu Nurdin Halid, karena beliau itu pengurus DPP masak mau turun kelas menjadi Ketua DPD I, kan tidak masuk akal? Saya tegaskan semua solid untuk mendukung IYL, dan kaki Ome di partai Golkar sudah 60%, saya berani taruhan, tidak ada yang mampu menghalangi dia bergabung di Partai Golkar,” kunci ACM seraya meminta agar media jangan mengkompori hal-hal yang dianggap tidak masuk akal.(*)

Guru SMPN 4 Palopo Ringan Tangan, Orangtua Geram Kepala Anaknya Ditampar

PALOPO – Perilaku guru yang reaktif dan emosional dengan memukul bagian kepala siswanya kali ini terjadi lagi di kota Palopo. Adalah SMP Negeri 4, sekolah yang berada di jalur kawasan pendidikan ini dikejutkan dengan laporan siswanya yang mengadu ke orangtua sesaat setelah anaknya diberi “pelajaran” oleh sang guru. Kejadiannya Rabu lalu, 31 Agustus 2016, saat jam pelajaran pertama di sekolah yang terletak di Jalan Andi Kambo ini baru dimulai. Dalam ruangan kelas 9 G itu, Abral, guru TIK atau Teknik Informatika Komputer yang sedang mengajar mendapati muridnya yang keluar kelas tanpa ijin. Namun teguran sang guru berupa bogem mentah di bagian kepala siswanya itu tidak diterima baik oleh orangtua siswa. Sang anak pun lantas mengadu kemana-mana, tidak hanya orangtua tapi juga di media sosial Facebook, miliknya. Inilah potret buram pendidikan nasional kita, yang kami rekam dan sajikan dalam kronologis berikut ini.

Sekitar jam 9.00 wita, korban Iksan sedang mengikuti pelajaran. Dimana saat itu guru TIK (Teknologi Informatika Komputer) bernama Abral  sedang mengajar di jam pelajaran pertama. Kemudian, korban meminta ijin untuk keluar sejenak guna membeli air minum. Tetapi tiba-tiba teman-teman Iksan sekitar tiga orang ikut  keluar tanpa meminta ijin. Ketiga teman korban tersebut masing-masing bernama, Glen, Sulfadil, dan Ruswandi tanpa sepengetahuan Iksan ikut keluar ruangan.

Namun  diluar kelas, ketiga siswa tadi dilihat dan ditegur oleh sang wali kelas, Pak Fauzal. Korban sendiri saat itu masih berada sendirian di kantin belakang sekolah. Ketiga kawan korban dipanggil untuk menghadap di ruangan kelas. Kemudian diberi peringatan oleh Pak Abral untuk tidak mengulang perbuatan.

Setelah itu, Iksan sang korban pun masuk ruang kelas. Ia ditegur karena dianggap keluar kelas tanpa ijin. Iksan pun dipukul di bagian kepala sebelah kanan. Tamparan Pak Abral yang keras itu membuat korban merasa kesakitan dan sedikit oleng.
Karena kesal dan merasa sakit, Iksan pun keluar ruangan dengan alasan untuk pergi membasuh  mukanya. Namun Guru TIK itu mengikuti sang murid dari belakang, disangkanya korban ini mau melapor. Iksan lalu ditanya,”kau kalau mau keluar bilang dulu jangan langsung keluar,”. Iksan pun menjawab,”saya sudah minta ijin, dan teman kelas pun tadi banyak yang melihat kalo saya sudah minta ijin,”.

Kejadian ini sontak membuat ayah korban merasa geram. Ia mendatangi  sekolah anaknya dan meminta penjelasan mengapa anaknya ditampar di bagian kepala di hadapan teman-temannya. Syaiful, ayah korban pada media ini mengatakan, jika ia sebenarnya tidak terima anak kandungnya diperlakukan seperti itu, harusnya guru di sekolah tidak ringan tangan dalam memberi hukuman pada siswanya. Jika terpaksa betul, jangan bagian kepala anaknya tapi bagian lain tangan atau kaki misalnya yang dianggap tidak terlalu berbahaya. Ayah Iksan ini mengaku sudah dipertemukan oleh guru yang memukul (baca: Pak Abral) serta M. Thamrin Kepala Sekolah SMPN 4 palopo, dan kedua belah pihak pun diminta untuk berdamai.”ya kami sudah damai, tetapi ini pelajaran saja, lain kali jangan sampai terulang pada anak kami maupun siswa lain,” kuncinya.(MS/DT2)

Pendidikan Gratis Paripurna, Janji Mulia Wali Kota, Tapi Pungli Semakin Didepan?

PALOPO - Ada-ada saja cara oknum di lingkup Dinas Pendidikan Kota Palopo dalam mencari keuntungan pribadi. Beberapa oknum Kepala Sekolah di Kota Palopo ditengarai kerap melakukan pungutan liar pada calon siswanya, acap kali diadakan Penerimaan Siswa Baru (PSB) Online termasuk yang belum lama ini diadakan. Hal ini terungkap dari investigasi Tim DETEKSI di lapangan dan menemui beberapa orangtua siswa yang mengeluhkan sistem penerimaan online yang dianggapnya hanya kedok untuk mengelabui publik.

Mr. X ayah seorang siswa yang berdomisili di Jalan Andi Kambo, yang enggan namanya disebutkan, Minggu, 04/08/2016 kemarin mengungkapkan jika anaknya yang tidak lulus secara online di SMPN 4 Palopo harus rela membayar uang bangku yang diminta kepala sekolah sebesar Rp. 1.500.000,- jika putranya ingin mengecap pendidikan di bangku kelas satu pada sekolah menengah pertama yang terletak di jalan yang sama dengan domisili sang ayah siswa tersebut. Karena memang jarak sekolah yang tidak begitu jauh dari rumah, dengan terpaksa orangtua siswa ini menyerahkan uang bangku yang dimaksud kepada pihak sekolah. “Saya kasih saja, habis mau bagaimana lagi, daripada putra saya sekolahnya jauh, ujarnya sambil bersungut-sungut. Ia mengaku uang itu diperoleh dari hasil pinjaman keluarga karena penghasilan dirinya yang pas-pasan sebagai tukang ojek. Itupun baru uang masuk. Belum lagi biaya lain yang ia harus keluarkan seperti membeli seragam olahraga dan buku pelajaran.

Muh. Idrus, Sekrertaris PWI Luwu Raya yang juga pemimpin umum Media Deteksi saat dimintai pendapatnya membenarkan jika praktek ini sudah lama berlangsung. Idrus mengutip pernyataan Akram Risa, Kadis Pendidikan Kota Palopo yang pernah dijumpainya beberapa  waktu lalu di ruangannya, yang malah ikut membenarkan kisah Mrs. X tadi. “persoalan itu sudah biasa dan sering ji terjadi, bukan hanya di SMPN 4 saja tapi di SMPN 1 dan SMAN 3 sudah sering mi begitu, wajar saja, tidak ada memang anggaran untuk beli bangku baru jadi apalagi kalau kuotanya sudah full,” ucap Akram Risa sebagaimana ditirukan Muh. Idrus.

Rupanya Sistem Penerimaan Siswa Baru Berbasis Teknologi  masih membuka peluang tindakan curang oleh oknum Kepala Sekolah untuk memasukkan beberapa nama secara manual atau offline, meski siswa yang bersangkutan sendiri sudah dinyatakan tidak lulus.  Main petak umpet dan lewat jalur belakang ini atau yang sering diistilahkan “lewat jendela” oleh sebagian kalangan terbukti membuka ruang bagi calo-calo yang dianggap paham betul seluk beluk sistem dan kondisi di lingkup Dinas Pendidikan Palopo untuk bermain. Meski Akram Risa mengaku tidak pernah mencampuri dan tidak menerima persekot atas ulah  oknum Kepsek tersebut, namun tindakan tegas tetap diperlukan, agar kondisi ini tidak berlangsung terus menerus, dimana hanya orang tertentu yang memiliki finasial bagus yang nantinya akan menguasai sekolah-sekolah favorit.

Muh Idrus mempertanyakan efektifitas penerapan sistem online yang dianggapnya tidak lebih dari formalitas belaka. “Saya hari ini mempertanyakan manfaat sistem online jika memang masih ada “cara kasar” yang  bisa ditempuh manakala  ada siswa yang nyata-nyata harus ditolak karena kuota sudah penuh tapi masih saja diterima, dengan catatan, wajib mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, harusnya Pak Wali kalau masih mau oppo dua kali menjabat, benahi hal-hal semacam ini, karena hal seperti ini sudah jelas-jelas mencoreng dunia pendidikan dan mencederai janji politik Judas Amir sendiri,” tandasnya.(TIM ELANG HITAM/DT1)

KPAI: Anak-anak Korban Prostitusi Gay Harus Direhabilitasi

Jakarta - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam Sholeh mengatakan anak-anak korban prostitusi online bagi kaum gay yang baru-baru ini dibongkar polisi harus segera mendapatkan rehabilitasi dan pemulihan. “Jika tidak ditangani serius, mereka berpotensi menjadi pelaku,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 31 Agustus 2016.

Niam berujar, rehabilitasi dan pemulihan bertujuan mencegah korban terus mengalami penyimpangan seksual. Ia menuturkan langkah tersebut harus segera diambil. Para korban, menurut dia, awalnya dalam kondisi sehat. "Namun lingkungan membuat mereka menyimpang," katanya.

Para korban terdeteksi setelah Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI menahan AR, yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Ia ditangkap atas dugaan tindak pidana perdagangan orang dan eksploitasi anak di bawah umur.

Menurut Niam, pelaku dan kaum gay yang menjadi pelanggan perlu dikenai Pasal 81 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Perlindungan Anak. Kebijakan tersebut mengatur hukuman pidana, hukuman mati, hukuman seumur hidup, atau penjara minimal 10 dan maksimal 20 tahun. “Si pencabul harus dikejar,” tuturnya.

Sebelumnya, AR pernah terlibat kasus eksploitasi perempuan. AR, yang berperan sebagai muncikari, baru saja bebas dari penjara dua bulan lalu. “Pelaku adalah residivis atas kejahatan serupa dan korbannya lebih dari satu, sehingga terpenuhi unsur untuk pemberatan,” ucapnya.

Jumlah korban dari prostitusi tersebut mencapai 99 anak. Niam mengatakan jumlah tersebut sangat fantastis. Kasus yang terungkap, menurut dia, membangkitkan kesadaran akan ancaman kejahatan seksual yang semakin berkembang.

Sumber: Tempo.co
Foto: Twitter/Getty Images

Prostitusi Gay Anak Online, Polisi Tetapkan lagi 2 Tersangka Baru

Jakarta - Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal Polri Brigadir Jenderal Agung Setya mengatakan jumlah tersangka kasus prostitusi online dengan korban anak-anak bertambah. “Tadi malam kami di pasar Ciawi menangkap dua orang,” kata dia di Bareskrim Polri, Kamis, 1 September 2016.

Agung mengatakan bahwa tersangka baru berinisial  U dan E. Menurut dia, U mempunyai peran yang sama dengan tersangka AR, mucikari. Sementara tersangka E adalah orang yang mengeksploitasi anak atau pengguna. Selain itu U juga membantu AR menyiapkan rekening untuk menampung dana. Tersangka U juga memiliki empat orang anak asuh.

Menurut Agung, para pelaku itu dari jaringan yang berbeda tapi saling berhubungan. Untuk tersangka AR, kata Agung, telah melakukan kejahatan selama satu tahun. Tersangka melakukan praktik prostitusi gay dengan korban sebanyak 99 anak dalam prostitusi tersebut. Tarif yang disepakati adalah Rp 1,2 juta. Namun korban hanya mendapat komisi Rp 100-200 ribu.


Agung menilai para tersangka memiliki jaringan. Pihak Bareskrim menargetkan akan menangkap jaringannya lebih luas. “Kami terus bekerja ungkap jaringannya,” kata dia.
Para korban kini mendapat penanganan dari Kementerian Sosial dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia. Agung mengatakan bahwa para tersangka dijerat pasal berlapis. Yaitu Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, Perdagangan Orang, dan Perlindungan Anak.

Sumber: Tempo.co
Foto: Facebook/getty image

Anak Dijadikan Pekerja Seks. Siapa Saja Penikmat Prostitusi Gay Anak?

Jakarta - Direktur Tindak Ekonomi dan Khusus, Bareskrim Brigadir Jenderal Agung Setya menyebutkan ada 99 anak yang menjadi korban prostitusi yang melayani kaum gay. "Hasilcyber kami menemukan satu akun Facebook yang menawarkan anak-anak di bawah umur," kata Agung di kantornya, Rabu, 31 Agustus 2016.

Dalam kasus tersebut, polisi menetapkan satu tersangka yang berinisial AR. Tersangka ini sebelumnya pernah dihukum dengan kasus yang sama. Hanya saja, kasus sebelumnya AR memperjualbelikan perempuan. "Yang sekarang ini laki-laki. Ini penyimpangan luar biasa," ujar Agung seperti dikutip di laman www.tempo.co   
Selasa siang, 30 Agustus 2016, penyidik Bareskrim menangkap AR di hotel di Desa Cipayung Datar, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor Jawa Barat.  Saat ditangkap oleh Kepolisian, AR datang dengan enam anak laki-laki di bawah umur dan satu lelaki berusia 18 tahun.

Dari pemeriksaan, polisi menemukan bukti berupa 99 nama korban AR yang berasal dari beberapa daerah. Mereka rata-rata berusia 13 hingga 15 tahun ke bawah. Sebagian besar korban berasal dari Jawa Barat. Kepala Bareskrim, Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto menjelaskan anak-anak itu masih sekolah, dan satu anak putus sekolah.
Semua anak yang menjadi korban berasal dari keluarga yang kurang mampu. Ke-99 anak tersebut tidak dikumpulkan dalam satu rumah, melainkan hidup bersama keluarganya masing-masing. Mereka akan dipanggil atau dihubungi oleh AR selaku muncikari apabila ada pelanggan. 

Polisi menemukan seragam sekolah di dalam tas milik salah seorang anak laki-laki itu. Polisi mengamankan 4 unit ponsel genggam pelaku dengan simcard, buku tabungan, 1 unit ponsel genggam korban.Agung mengakui, AR telah melakukan kejahatannya selama satu tahun belakangan.
Biasanya, ia menawarkan anak-anak tersebut kepada warga negara asing melalui komunikasi jejaring Facebook dan media sosial lainnya. Konsumen tersebut membayar uang muka melalui transfer bank. Adapun tarif yang disepakati sekitar Rp 1,2 juta. Namun, korban hanya mendapatkan komisi Rp 100-200 ribu.

Selain AR, polisi akan menjerat konsumen atau pengguna jasa anak-anak itu dengan Undang-Undang Perlindungan Anak. Berdasarkan beleid itu, perilaku yang sifatnya cabul pada anak adalah kejahatan. "Para pengguna ini juga sesuatu yang menyimpang dan ini kejahatan. Kami akan kembangkan siapa pengguna ini,"  ujar Agung.
Namun begitu, Agung melanjutkan, pihaknya masih mendalami dan menelusuri siapa pelanggan prostitusi anak. Termasuk apakah pelanggan prostitusi anak ini merupakan wisatawan maupun WNA mengingat penggrebekan dilakukan di wilayah Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

Seusai penangkapan oleh Kepolisian, Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa menggelar pertemuan tertutup dengan jajaran Bareskrim Mabes Polri, Rabu, 31 Agustus 2016. "Eksploitasi seks gay virtual ini baru pertama kali terjadi, sehingga kita perlu menghentikannya bersama-sama," ujar Khofifah dalam jumpa pers usai pertemuan. 

Menteri Khofifah mengaku kaget dengan pengungkapan kasus ini. Dia mengimbau para orang tua untuk mewaspadai agar anaknya tidak terjerat dalam praktik seperti ini.  "Sekarang banyak anak-anak yang berperilaku konsumtif, hedonisme. Kami prihatin, kaget atas kasus ini," ucap Khofifah.

Menteri Sosial menjelaskan sebelumnya, ada pedofilia atau wisata seks anak-anak yang dijadikan satu paket dengan industri wisata. "Ini trafficking in children (perdagangan anak-anak), ini harus diwaspadai orang tua. Tanggung jawab utama dan pertama (untuk mencegah) itu adalah orang tua," ucap Khofifah.

Tugas Kementrian Sosial, katanya, pada proses rehabilitasinya. Anak-anak yang menjadi korban itu akan dipsikoterapi di RPSA Kemensos. Khofifah mengatakan, tujuh anak itu saat ini sedang menjalani tes kesehatan. "Sekarang lagi menunggu hasil tes kesehatan, semoga enggak ada yang terinfeksi HIV," ujarnya.

Courtesy: Tempo.co
Foto: twitter / facebook / getty images 

Hadapi Persela, PSM Tunggu Pengesahan Pemain Baru

MAKASSAR - Manajemen PT Persaudaraan Sepakbola Makassar (PT PSM) sudah mendaftarkan para pemain baru PSM ke operator PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS).
Hanya saja, jadi tidaknya mereka dimainkan lawan Persela Lamongan besok, Jumat (2/9/2016) masih menunggu pengesahan dari operator.
"Sekarang sementara tunggu pengesahannya, kita usahakan sebelum lawan Persela sudah ada," kata Ruslan Sekretaris Tim seperti dikutip dari Tribun Timur online.

Pelatih Robert sebelumnya khawatir jika pengesahan itu belum keluar mengakibatkan ia tak bisa memainkan pemain anyar PSM lawan Persela.
"Saya hanya bisa menunggu dulu, tapi persiapan tetap kita lakukan," katanya beharap pemain asing bisa tampil setelah di 10 laga putaran pertama, tak diperkuat pemain asing – karena pemain asing sebelumnya dicoret semua.‎

Menyongsong putaran kedua, tim Juku Eja merombak skuadnya dengan mencoret setidaknya sembilan pemainnya, dan mendatangkan pemain baru, termasuk empat pemain asing.

Keempat pemain asing tersebut adalah Kwon Jun asal Korea Selatan, duo Belanda Ronald Hikspoors dan Wiljan Pluim serta striker Luiz Ricardo asal Brasil.
Sementara pemain lokal baru yang didatangkan yaitu Deny Marcel (kiper), Reva Adi Utama (bek kiri), dan Irfan Wahyudi (gelandang sayap).

Para pemain tersebut dikontrak pada pada paruh musim pertama TSC, namun baru dapat dimainkan di putaran kedua ini. Laga ini akan menjadi pembuktian kualitas para pemain baru tersebut.

Para pemain PSM saat ini tengah dalam perjalanan menuju ke Lamongan Jawa Timur, dipimpin pelatih kepala Robert Rene Alberts. (D1/TT/*)

Cerdas, Bersahaja dan Relijius

Cerdas, Bersahaja dan Relijius