Murid Pindahan Didemo, Akram Tengarai Ditunggangi Oknum Guru Sendiri

PALOPO – Suasana belajar mengajar di SMAN 1 Palopo, Rabu 26/10/2016 mendadak terhenti sejak jam pelajaran pertama. Siswa-siswi diduga dikerahkan dan diorganisir oleh oknum guru untuk melakukan aksi unjuk rasa menentang kebijakan kepala sekolahnya sendiri yang menerima murid pindahan dari salah satu sekolah yang ada di Kota Palopo.
Dalam aksinya mereka membawa spanduk bertuliskan, “Ini Sekolah Favorit atau Pembuangan?” dan “Kami Tolak Siswa Yang Tidak Naik Kelas!"
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palopo, Akram Risa sangat menyayangkan adanya mimbar bebas yang dilakukan siswa SMAN 1 Palopo terkait aksi menolak siswa pindahan dari salah satu sekolah yang juga ada di Kota Palopo. "Terkait aksi di SMAN 1 tadi, sementara dipelajari. Ditengarai aksi ini ditunggangi oleh kepentingan-kepentingan lainnya. Dan jika terbukti maka akan diberikan sanksi yang tegas, " ucap Akram. 
Menurut Akram, saat ini, pihaknya sudah mengantongi tiga nama yang diduga dalang dari aksi mimbar bebas ini. "Dalangnya sudah kami kantongi, saya juga sudah koordinasikan dengan kepala sekolah yang saat ini sedang di Makassar untuk segera koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi," ujar Akram. Pihaknya berjanji untuk segera menyelesaikan kasus ini. Pasalnya, kalau kasus ini dibiarkan berlarut-larut, dapat mencoreng dunia pendidikan di Kota Palopo yang sudah menasional. "Guru berprestasi tingkat nasional yang ditetapkan tahun ini adalah guru dari Kota Palopo," jelas Akram.

Sementara itu, Muharram, orang tua siswa yang berinisial MH yang ditolak di SMAN 1 Palopo, mengaku sangat kecewa dengan adanya aksi penolakan anaknya untuk bersekolah. Dia bahkan meyakini, ada oknum guru yang sengaja memprovokatori siswa untuk melakukan aksi penolakan itu.
“Tidak mungkin ini murni dilakukan para siswa, pasti ada aktor intelektual dibalik aksi ini,” tegas Muharram.
Muharram menambahkan, anaknya yang dipindahkan ke SMA Negeri 1 Palopo karena persyaratan secara administrasi telah memenuhi kritirea untuk bersekolah di SMA Rujukan yang ada di kota Palopo tersebut.
Dia juga membantah rumor jika anaknya tidak naik kelas di sekolah sebelumnya, sehingga mengajukan pindah ke SMA Negeri 1 Palopo.
“Nilainya tuntas semua dan memenuhi standar kriteria minimal. Kalau dinyatakan tidak naik kelas, silahkan pertanyakan di kepala sekolah asalnya, karena semua berkas administrasi tidak ada yang palsu, dan disitu dinyatakan naik ke kelas XII,” tutur Muharram kesal.
“Fungsi guru itu seharusnya mendorong anak untuk belajar, bukan malah menghalangi anak yang punya keinginan untuk belajar. Apalagi kalau ada oknum guru yang mempropaganda guru lain, terlebih lagi kepada siswa,” ungkapnya kecewa.(*)
Foto-foto : Media Duta, Instagram siswa

Kunjungi Lokasi Banjir, Ome Salurkan Bantuan

PALOPO - Wakil Walikota Palopo, Akhmad Syarifuddin Daud atau Ome, memberikan bantuan kepada korban banjir di Kelurahan Salubattang, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo, Selasa (25/10/2016).
Bantuan diberikan langsung kepada beberapa warga korban banjir di RW 1 RT 3 dan RW 3 RT 1 Kelurahan Salubattang, Kecamatan Telluwanua.
Dalam memberikan bantuan Wawali Palopo didampingi oleh Kapolsek Telluwanua, pengurus gerakan pramuka Kota Palopo dan anggota Golkar Palopo.
Ketika ditemui seperti dikutip dari laman Tribun Palopo, Akhmad Syarifuddin Daud mengatakan bahwa bantuan yang diberikan berupa beras, ikan kaleng,mie instan, dan sarung.

"Tidak ada maksud apa-apa selain ingin lebih dekat melihat lokasi bencana dan penderitaan yang dialami oleh rakyat kami," jelas Ketua Korwil Bappilu Golkar Luwu Raya ini.(*)

Foto-foto: Ome Garis Depan/Tribun


Horeee, Palopo Kota yang Pertama Cairkan Dana Sertifikasi Guru Triwulan 3

PALOPO – Jika tidak ada aral melintang, Senin 24/10 besok, tunjangan profesi guru akan segera cair. Sebanyak 1351 guru se-Kota Palopo akan menerima dana sertifikasi guru ini dengan total nominal Rp.15.288.000.000,-. Dana ini dicairkan secara bertahap dan langsung ditransfer ke rekening guru bersangkutan setelah proses verifikasi terhadap beberapa penilaian termasuk bobot jumlah jam mengajar para guru beberapa hari lalu selesai dilakukan.

Akram Risa, Kadis Pendidikan Kota Palopo saat dihubungi via telepon selulernya Minggu siang tadi, 23/10, mengatakan Kota Palopo sebagai Kabupaten/Kota pertama yang lebih dulu cair dananya dibanding Kab/Kota lain di Sulawesi Selatan.

“ini arahan Pak Wali agar dananya cepat diurus dan dibayarkan, jangan ditunda-tunda karena dananya sudah tersedia di DPPKAD,” jelas Akram.

Ia memastikan 1351 orang penerima tunjangan profesi guru Triwulan III 2016 mulai dari TK, SD, SMP, SMA/SMK mulai Senin besok dapat mencairkan dananya, hanya saja karena keterbatasan SDM pihak bank, maka diatur mekanismenya sehingga mereka tidak terlalu lama mengantri.

"Saya sudah kontak dengan pihak bank untuk memastikan besok tidak ada masalah," tandas Akram. 

Dana insentif profesi ini diharapkan dapat menggairahkan semangat para guru untuk lebih meningkatkan kemampuan dirinya terhadap beban dan tanggungjawabnya selaku pendidik sehingga kualitas pendidikan di kota ini bisa semakin meningkat.

“Saya berharap guru yang menerima dana sertifikasi ini mulai besok dan seterusnya termotivasi lebih baik lagi dan terus berupaya meng-upgrade kemampuan mengajarnya sehingga kompetensi guru dan kualitas lulusan mulai dari tingkat TK, SD, SMP hingga SMA/SMK semakin baik, target kita lulusan di Palopo kian berkualitas dari tahun ke tahun. Ini bentuk keseriusan pemerintah Kota Palopo dalam menata sistem pendidikan secara komprehensif,” kuncinya.(*)

Banjir di Kota Palopo ini Videonya!

PALOPO - Banjir setinggi satu meter di Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo merendam sedikitnya ratusan rumah warga dan puluhan hektar lahan perkebunan serta areal persawahan, Sabtu malam (22/10/2016).

Banjir terjadi akibat curah hujan yang lebat selama lebih kurang empat  jam. Debit air Sungai Salubattang  tiba-tiba meningkat gegara hujan di daerah hulu sungai, akibatnya warga mengalami kerugian material yang ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. 
Desa dan Kelurahan terparah dialami oleh Pentojangan, Marobo, Salutete dan Salubattang. Dua Kelurahan lain yang  sempat diterjang banjir adalah Kelurahan Maroangin dan Mancani. Namun saat keesokan hari, air sudah mulai surut, warga pun mulai membersihkan pekarangan dan rumahnya masing-masing yang sempat terkena banjir kiriman ini.

Hingga berita ini disusun Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Palopo, TRC dan Tagana masih memantau pergerakan air Sungai Salubattang yang sudah mulai menurun debit airnya. 1 Unit Pemadam Kebakaran terlihat di lokasi beserta mobil tanki PDAM Kota Palopo menyalurkan air bersih bagi warga sekitar bencana.

Berikut video yang direkam di wilayah banjir RT 1 Desa Salubattang dan Marobo Kecamatan Telluwanua, Palopo. Klik Disini 

(Laporan Andi/Iccank/Tim)


Banjir Terjang Palopo, Citizen Journalism Laporkan Kondisi Terkini

PALOPO - Banjir setinggi satu meter lebih, kembali melanda Kota Palopo. Setelah banjir besar tahun 2013 silam, Sabtu malam ini, 22/10 beberapa kawasan di kota Palopo diterjang luapan air Sungai Salubattang. Berita soal banjir ini diposting pertama kali oleh Harland Jhe lewat statusnya di Facebook, Sabtu malam pukul 22.49 WITA.
“Kelurahan pentojangan rw 1 dilanda banjir masyarakat pada mengungsi,” tulis Harland. Namun Harland tidak menyertakan foto.

Netizen lainnya,  di grup Facebook ANAK PALOPO bernama Umay Delta pada pukul 23.19 WITA menggunggah foto-foto banjir di kawasan Salutete Telluwanua Palopo.
“SekitarJaln poros raya salutete Kelurahan pentojangan kebanjiran, jlan raya trgenang air setinggi lutut orang dewasa.” tulis Umay di statusnya di grup diskusi tersebut.
Kicauan Umay kemudian ramai ditanggapi oleh netizen sesama member grup tersebut yang mempertanyakan lokasi dan kondisi terkini.
Masih di Facebook Jaya Hartawan salah seorang jurnalis di kota ini juga mengunggah foto tentang banjir. Foto banjir ia unggah pada pukul 00.29 WITA dengan lokasi sekitar Pentojangan Kecamatan Telluwanua.

Herawati Masdin salah seorang legislator perempuan Palopo dikabarkan juga turun langsung ke lapangan untuk memantau keadaan warga.
Alhamdulillah warga aman smua,.cuman rmh warga bax kemasukan air dan trutama di pentonjan,. Lurah,camat,warga,pemadam,badan bencana smua siaga 1,.u/ salubattang trutama di moroangin air kiriman dri pentojangan di perkirakan air mauk di pagi hari dan wrn smua suda antisipasi,. 
Krn terlihat kondisi aman,.sya suda kembali kerumah
,” tulisnya di salah satu grup Facebook.


Banjir di Palopo ini terjadi setelah hujan lebat mengguyur sejak sore hingga malam hari. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) dengan sigap turun langsung ke titik-titik yang dianggap paling parah di Kecamatan Telluwanua.
Ratusan warga dievakuasi ke Kantor Kecamatan yang berada dekat dengan Kelurahan Jaya. Belum ada laporan resmi pemerintah soal jumlah rumah yang terkena musibah ini berikut kerugian materiil dan korban jiwa.(*)

Foto-foto : Umay Delta, Jaya Hartawan, Google Maps

Buya Hardik Walikota dan Kapolres Palopo, Rapat Langsung Bubar

PALOPO - Proses mediasi yang dilakukan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Palopo berakhir ricuh. Pertemuan tersebut tak menghasilkan keputusan apapun antara pihak Pemkot Palopo dengan pihak pemenang gugatan atas sebagian lahan Pusat Niaga Palopo (PNP) Buya Ikhsan A. Mattotorang.

Mediasi ini dilaksanakan Kamis siang, 20/10, di ruangan Ketua DPRD Kota Palopo. Pertemuan selama 3,5 jam ini berlangsung alot. Beberapa kali kedua belah pihak saling memotong pembicaraan dengan nada tinggi dan emosional. Puncak pertengkaran terjadi manakala ada bahasa tak sedap oleh Buya yang membuat kuping Judas Amir panas.
Sebenarnya kesepakatan sudah sedikit tercapai manakala Buya menyatakan masih memberi toleransi waktu bagi Pihak Pemkot untuk melakukan konsultasi dengan Pihak Pemerintah Pusat dan Propinsi terkait teknis ganti rugi tersebut. Tetapi apa lacur, soal penataan perparkiran di wilayah sengketa PNP ini tak kunjung menghasilkan titik temu. Kedua belah pihak ngotot  mempertahankan keinginannya.

Dalam video yang direkam pewarta TV ini terlihat, Buya menghardik Walikota Judas Amir dengan nada tinggi. Terlihat wajah Judas Amir langsung memerah dan ia pun naik pitam. Saling pukul meja terjadi. Ketua Pengadilan Negeri Palopo Albert Usada bahkan sempat berdiri dan memegang pundak Judas Amir.
“anda sudah melanggar hukum jika tak mau jalankan putusan MA,” teriak Buya geram sambil menunjuk-nunjuk.

“Apa ini? Saya tidak melanggar hukum.... ” semprot Walikota sambil berdiri dengan penuh emosi. Ruangan  ber AC milik Ketua DPRD Palopo ini kontan jadi panas, kericuhan sulit dihindari. Ketua DPRD Palopo pun menyuruh Walikota Judas Amir tenang dan duduk kembali. Karena situasi tidak kondusif lagi maka Harisal A. Latief langsung menutup rapat tersebut. Setelah rapat ditutup, Buya kembali berteriak dan mengancam akan menurunkan massa untuk menjaga tanah miliknya. Mendengar ancaman Buya, Kapolres Dudung Adijono langsung marah dan menegaskan jika urusan keamanan Palopo adalah tanggungjawabnya.

“Saya akan bertindak tegas jika terjadi apa-apa di lapangan,” tegas Dudung dengan nada tinggi.

“Siap,” jawab Buya tidak mau kalah. “Saya tidak ingin anda dan pasukan anda cenderung (tidak netral) disini, anda harus berada ditengah-tengah,” lanjut Buya sambil berlalu meninggalkan ruang rapat.(*)

Dua Kandidat Walikota Buka Lomba Burung Berkicau

PALOPO – Sekitar 500 ekor burung bertarung dalam “Latihan Prestasi Solo Kicau Mania Palopo 2016” di Lapangan Kodim Salubulo Palopo, Minggu 16/10/2016 kemarin. Event ini dibuka oleh Akhmad Syarifuddin Daud atau Ome yang juga dikenal sebagai penggemar burung dan Budi Sada yang dikenal dekat dengan komunitas pecinta unggas burung di Kota Palopo. Keduanya terlihat kompak dan enjoy melewatkan akhir pekannya dengan aktifitas yang dilakukan oleh Komunitas Kicau Mania Palopo-Solo Kicau ini.

Latpres ini diawali pelepasan sepasang burung merpati oleh Ome didampingi Muh Idrus selaku Ketua Panpel. Serta dirangkaikan kata sambutan oleh Budi Sada. Kedua tokoh yang sedang ramai diwacanakan maju dalam Pilkada Palopo ini terlihat mesra duduk berdampingan dan bercengkrama di kursi VIP. Komunikasi kedua kandidat ini nampak cair sambil bersendagurau menyaksikan pertarungan burung berkicau yang dibagi dalam 21 kelas, diantaranya kelas Murai Batu Sumatera, Murai Batu Kalimantan, Pleci bebas, Kenari Kalitan, Kenari Bebas, Cucak Ijo, serta Love Bird dalam berbagai kategori setiap jenisnya.
Ome mengaku antusias penyuka burung di Luwu Raya sangat tinggi dibuktikan dengan kehadiran peserta yang rata-rata berasal dari luar Kota Palopo. Peserta berasal dari Soroako, Wawondula, Lambarese, Bonebone, Sukamaju, Masamba, Bajo, Cilalang, Belopa, Padangsappa, Bua, Lamasi, Tana Toraja serta Palopo sendiri selaku tuan rumah. Untuk itu Wakil Walikota Palopo ini mengimbau agar kegiatan seperti ini harus terus dilakukan kalau perlu dengan skala yang lebih besar lagi.

Budi Sada dalam sambutannya mengajak semua masyarakat terutama komunitas satwa pecinta burung se Luwu Raya agar ikut peduli pada lingkungan hidup dengan melestarikan burung dan menjaga ekosistem yang ada. Pak Kumis demikian sapaan akrabnya sangat terkesan dengan kegiatan positif Solo Kicau Mania-KMP yang baru pertama kali ia saksikan ini.

Baik Ome maupun Budi Sada mengapresiasi kegiatan ini seraya menjanjikan akan membuat satu lagi event kontes burung berkicau berskala regional tingkat Sulsel. Keluar sebagai juara umum dalam event ini Komunitas Burung Kicau CBC Soroako dengan memboyong 9 Piala untuk kelas Murai Batu Sumatera type C, Kenari Kalitan, Love Bird type C serta Kacer. Komunitas Solo Kicau menyabet  juara burung Murai Batu Kalimantan dengan burung yang diberi nama “Gading” dan “Black Steel”. Menariknya, “Ayu Tingting” juga ikut berlomba dalam kelas Lovebird. Burung milik komunitas Walmas ini bahkan ikut meraih penghargaan.

Muh. Idrus selaku Ketua Panpel mengaku bangga dan berterimakasih kepada semua pihak atas terselenggaranya event ini. “Ini membuktikan bahwa Kota Palopo akan semakin hebat di tahun-tahun mendatang karena salah satu ciri berkembangnya suatu kota adalah dengan semakin tumbuh suburnya komunitas-komunitas kreatif yang ada sebagai bagian dari tingginya partisipasi warga membangun kotanya,” jelas dia.

“atas nama panitia kami meminta maaf jika dalam penyelenggaraan event kali ini terdapat banyak kekurangan dan Insya Allah akan kami sempurnakan dalam kontes besar mendatang dimana diharapkan semua kabupaten se-Sulsel bisa turut ambil bagian,” kuncinya.(*)

Buya Ngamuk Sampai Libatkan ‘Jenderal’ Hingga Adu Mulut dengan Kapolres dan Kasdim

PALOPO – Sikap tegas Buya yang lagi-lagi mengadakan perlawanan terhadap Pemkot Palopo kembali ditunjukkan pada Sabtu siang 15/10, di sekitar Pasar Niaga Palopo (PNP)  jalan KH Ahmad Dahlan. Beberapa petinggi Pemkot terlihat di area lahan sengketa  PNP diantaranya Sekkot Jamaluddin Nuhung serta Kadis Perhubungan Baso Akhmad, Kepala Inspektorat Samir Ilyas dan Kasatpol PP Ade Chandra.

Buya dan puluhan anggotanya berusaha menghentikan kegiatan pemungutan retribusi parkir dalam kawasan pasar tersebut. Kapolres Dudung Adijono dan Kasdim 1403/SWG Awal Alauddin turun tangan melerai percekcokan yang terjadi. Akibatnya kondisi sepanjang ruas jalan sekitar pasar sentral PNP terlihat macet total.

Dengan emosi Buya Iksan A. Mattotorang  menghardik beberapa petugas dan pejabat Pemkot Palopo. Bahkan dengan Kapolres dan Kasdim, Buya pun sempat berbicara dengan nada tinggi sambil mengambil handphone dan menelpon seorang jenderal bintang tiga di Mabes TNI di Cilangkap. Entah siapa jenderal yang dimaksud namun santer isu petinggi TNI ini menjadi heboh serta bahan obrolan warga dan insan pers yang kebetulan berada di area sengketa lahan tersebut.

Seorang warga bahkan ikut nyelutuk,” jenderal kok dilibatkan ngurusi retribusi pasar”.
Setelah memberikan pengertian dan membujuk Buya agar sedikit santun, Kapolres menjelaskan bahwa keberadaan TNI dan Polri di area tersebut dalam rangka pengamanan dan menciptakan ketertiban, terutama arus kendaraan yang menjadi macet parah akibat aksi tersebut.

Sempat terjadi adu mulut dan dorong-dorongan antara Buya dan Kasdim 1403/SWG sehingga timbul bahasa-bahasa provokatif yang dilontarkan oleh Buya yang memancing kemarahan Awal Alauddin. Kasdim 1403/SWG ini mengaku gerah karena institusinya ikut disebut-sebut apalagi ada kesan ingin mengadu domba antara dirinya dan seorang jenderal bintang tiga yang sempat dihubungi via telpon oleh Buya.

Kadis Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kota Palopo  Baso Akhmad kepada DETEKSI menjelaskan masalah sengketa lahan ini sudah dimediasi dan masih dalam proses pembahasan sesuai tuntutan ganti rugi yang Buya ajukan. “ini 38 Milyar bukan onde-onde, jumlahnya sangat banyak dan ketika dibayarkan pun harus jelas dan ada pertanggungjawaban, jumlahnya yang sangat besar membutuhkan kajian harus berkonsultasi dengan pihak legislatif DPRD, Pihak Pemprov sampai ke Pemerintah Pusat, jadi kami minta Buya tenang dan sabar karena masih terus berproses,” ujarnya.

Baso Akhmad juga meminta agar tidak ada pihak yang kemudian merasa dirugikan terutama kegiatan jual beli para pedagang di pasar sentral tersebut. “Kami mohon semua bisa arif dan bijaksana, sebagai insan beragama kita harus lebih dewasa bersikap dan mengutamakan komunikasi yang baik, niat Pak Walikota sungguh-sungguh agar barang ini cepat selesai,” tandasnya.(*)

Astaga, Guru Ini Menyiram Siswinya Kopi Panas!

Korban berkerudung merah didampingi Kepsek SDN 1 Lalebbata, Zainuddin, S.Pd dan oknum guru (seragam batik abu-abu) pada saat pertemuan dengan pihak orangtua korban.(Ist) 
PALOPO – Guru adalah pendidik yang dituntut untuk sabar dan mampu mengendalikan emosi. Namun apa yang terjadi jika seorang guru dengan mudahnya naik pitam dan melakukan tindak kekerasan pada siswanya sendiri. Seperti yang terjadi pada Aliyah siswi kelas 5 SDN 01 Lalebbata yang mendapat perlakuan kasar dari gurunya, usai praktek olahraga sekitar jam 09.30 Kamis 13/10/2016.

Aliyah disiram dengan kopi panas dibagian wajah sebelah kiri hingga wajah anak ini memerah.Menurut paman korban, Rawas Sakti, guru yang melakukan penyiraman tersebut sudah dipertemukan oleh Kepala Sekolah untuk didamaikan. Kronologis kejadian seperti dituturkan Rawas Sakti, siswi SDN 01 Lalebbata tersebut  sedang asyik bermain di dalam kelas usai melakukan praktikum olahraga di luar kelas. Sang guru pun masuk ke dalam kelas dan mendapati siswi tersebut sedang bermain dengan teman-temannya. Tanpa menegur terlebih dahulu, sang guru langsung menyiramkan kopi panas ke wajah Aliyah. Sang anak langsung menangis menahan kesakitan karena kopi yang disiramkan masih panas sehingga ia mengaduh kesakitan. Dan terlihat jelas wajah sang anak kelihatan memerah.

Tidak terima diperlakukan semena-mena, ibu dari korban langsung menelpon saudaranya atau paman korban bernama Rawas Sakti. Kebetulan paman korban adalah salah seorang pengurus Partai Nasdem Kota Palopo.

Pihak keluarga korban mengancam akan melanjutkan kasus ini ke ranah hukum. “Saya tidak terima ponakan saya diperlakukan seperti itu, saya akan lanjutkan ke pihak berwajib untuk mendapat hukuman setimpal,” geramnya.(*)

AMTI: Bupati Toraja Utara Harus Copot Sekda dari Dua Jabatan Rangkapnya!

JAKARTA - Ketua Umum DPP Aliansi Masyarakat Transparansi Indonesia (AMTI), Tommy Turangan di Jakarta meminta agar Bupati Toraja Utara, Kalatiku Paembonan segera mengambil sikap tegas mencopot pejabatnya yang tersandung kasus korupsi. Pejabat yang dimaksud adalah Sekda Toraja Utara, Lewaran Rantela'bi' yang saat ini merangkap jabatan sebagai Plt. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Pernyataan tersebut dikeluarkan AMTI atas Amar Putusan Kasasi dari Mahkamah Agung terhadap terdakwa Lewaran Rantela'bi' tertanggal 3 Oktober 2016. "AMTI meminta agar Bupati Toraja Utara segera mengambil sikap tegas mencopot Sekda Toraja Utara dari jabatannya. AMTI juga meminta pencopotan yang bersangkutan dari jabatan lain yang dirangkapnya yang ternyata juga sebagai Plt. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Toraja Utara," ujar Tommy Turangan di Jakarta, Sabtu (8/10/2016).

Dalam putusan tersebut, Kasasi yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum Kejari Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan selaku pemohon yang menuntut terdakwa Lewaran 2,5 tahun penjara, Dikabulkan oleh MA. "Sesuai dengan nawacita Presiden, pemerintah tidak boleh absen dalam membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif dan demokratis dan terpercaya serta terbebas dari korupsi, unsur kolusi dan unsur nepotisme," kata Tommy Turangan.

Turangan menambahkan, dalam hal seseorang telah tersandung kasus korupsi, para kepala pemerintahan setempat harusnya mengambil sikap tegas. "Untuk apa dipertahankan orang yang bermasalah hukum. Orang berperkara jangan malahan diberi rangkap jabatan. AMTI mulai mengawal kasus ini dan segera berkoordinasi ke lembaga negara terkait," kunci Tommy Turangan, Ketua Umum DPP Aliansi Masyarakat Transparansi Indonesia (AMTI) di Jakarta.(Tim/*)

Silaturahmi Ketua Panpel Latpres Burung Berkicau 2016 di Posko Budi Sada


PALOPO - Ketua Panitia Lomba Latpres Burung Berkicau 2016, Muh. Idrus bertemu Kandidat Walikota Palopo, Budi Sada di Poskonya Sabtu siang,  08 Oktober 2016. Dalam kunjungan silaturahmi ini, Muh Idrus yang juga Sekretaris PWI Luwu Raya sekaligus Pemimpin Umum Deteksi News mengatakan, Budi Sada berkontribusi besar dalam menyukseskan lomba bagi komunitas pecinta burung yang dilakukan oleh Kicau Mania Palopo/Solo Kicau Palopo yang rencananya akan digelar minggu depan, 16 Oktober 2016 di Lapangan Salubulo, Palopo.  

Lomba ini sendiri kabarnya akan diikuti oleh ratusan penggemar burung berkicau berbagai jenis burung seperti love bird, murai batu Sumatera, kacer, cucak ijo, kenari bebas, kenari kalitan, pleci bebas, lokal, dan murai batu Borneo. Pihak panitia menyiapkan hadiah berupa uang pembinaan, trophi dan piagam sembari menyiapkan event besar berikutnya berskala nasional.

Budi Sada yang dikenal sebagai tokoh yang merakyat ini sangat antusias dan bergembira komunitas penggemar burung di Kota Palopo mau berkontribusi dan bersinergi membangun Kota Palopo. Ia mengharapkan event ini gemanya lebih luas dan jalinan silaturahmi sesama penggemar burung dapat terbangun dengan baik.(*) 

Buya: Retribusi Diatas Tanah Bukan Milik Sama Saja Makan Uang Haram!

Palopo – Kasus sengketa lahan Pasar Niaga Palopo (PNP) yang telah dimenangkan Buya Ikhsan A. Mattotorang masih berbuntut panjang. Setelah Peninjauan Kembali (PK) oleh Walikota Palopo ditolak maka Buya selaku pemilik sah atas lahan tersebut secara otomatis berhak sepenuhnya atas tata kelola lahan Pasar PNP seluas 19.044 meter persegi.

Insiden antara orang-orang Buya yang ingin menata perparkiran yang selama ini diibawah kendali Dinas Perhubungan mendapat sorotan beberapa kalangan. Banyak yang menganggap tata kelola parkir diatas lahan yang bukan milik Pemkot harusnya dihentikan sampai ada persetujuan dari pemilik lahan yang sah dengan pihak Pemerintah Kota.

Sikap arogansi Pemerintah Kota Palopo yang belum mau mengakui serta tunduk pada putusan hukum yang tetap dan mengikat menjadi suatu hal yang sangat disesalkan oleh banyak pihak. Saat ditemui di Platinum Hotel, Kamis siang 06/10, Buya dengan tegas mengatakan jika Pemkot Palopo telah secara nyata melecehkan dan menginjak-injak aturan hukum dan undang-undang yang sudah diatur oleh negara. “Kita butuh orang yang mau secara ksatria membela kebenaran dan patuh diatas hukum dan perundangan. Siapa pun itu. Baik pejabat, pihak Polres, TNI dan sebagainya.  Upaya PK Walikota sudah ditolak, upaya apa lagi yang mereka akan lakukan? Harusnya mereka tunduk dan mencarikan solusi atas masalah ini, karena para pedagang yang berjualan diatas tanah yang kami menangkan adalah rakyatnya sendiri,” tegas Buya.

“Ketika jalur hukum sudah kami tempuh dan sudah ada hasilnya, harusnya semua pihak menghargai itu. Jika ada yang melanggar berarti sama saja melecehkan hukum, pemimpin yang seperti itu tidak layak untuk didukung!," semprot Buya.

Buya menambahkan, "upaya memungut uang diatas lahan milik orang lain sama saja dengan perampokan, dan kami meminta agar unsur pihak keamanan tidak membiarkan perampokan ini berlangsung terus menerus,” tandasnya geram.

Buya mengharapkan pihak Pemkot segera sadar atas kekeliruannya, karena ketika hukum negara saja dilanggar, maka hukum Tuhan akan jauh lebih pedih. “Memakan uang haram itu dosa besar, mengambil hak milik orang lain diatas tanah yang sah milik Buya, itu sama saja jika saya membiarkan mereka terus melakukan dosa, makanya kami perintahkan untuk segera dihentikan, pemimpin harusnya tahu malu,” kuncinya.(*)

Cuma Dianggarkan Rp.60 Juta, Dispora Tetap Nekad Helat “Palopo Youth Fest 2016”

PALOPO – Niat Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Palopo untuk memajukan Sumber Daya Manusia dari kalangan generasi muda patut diacungi jempol. Betapa tidak. Hanya dengan modal anggaran sebesar Rp.60.450.000,- event Palopo Youth Fest tetap akan dihelat pada 18 Oktober 2016 mendatang dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang setiap tahun diadakan.

Dalam jumpa pers di salahsatu cafe ternama di kota ini, Rabu sore, 05/10 Kabid Pemuda di Dinas Pemuda dan Olahraga Palopo, Nuski Masahude, menjelaskan secara rinci pendanaan serta tujuan digelarnya event ini. “Ini bentuk kepedulian bagaimana meningkatkan kualitas SDM serta memberdayakan kegiatan kepemudaan dalam bentuk Palopo Youth Fest 2016 dengan rangkaian pameran, lomba, talkshow serta seminar,”

Nuski menepis anggapan kegiatan ini hanya bersifat seremonial dan menghamburkan uang semata sementara output yang dicapai tidak jelas. Ia menjelaskan event kali ini agak berbeda dari event serupa tahun sebelumnya dengan bentuk kegiatan yang lebih banyak dan variatif.
“Kalau soal dananya hanya sebesar Rp. 60.450.000,- belum lagi pajak-pajak PPN/PPh paling bersih untuk kegiatan sekitar Rp.45 Juta,” jelasnya pada awak media yang hadir.  
 
“semua hal yang positiif berkaitan dengan kepemudaan, mulai dari pameran ekonomi kreatif, dimana ada stand bagi pemuda yang akan menampilkan kreasi mereka, baju kaos atau cindera mata, kuliner, lomba-lomba dan juga seminar tentang kesehatan, napza, pendidikan politik di kalangan pemuda serta talkshow anti korupsi yang rencananya menampilkan mantan ketua KPK, Abraham Samad,” bebernya saat sesi tanya jawab.

Sementara itu Kabag Humas Kota Palopo, Maksum Runi yang juga hadir saat jumpa pers mengatakan, bahwa dalam waktu dekat ini Pihak Pemkot akan membentuk Badan Ekonomi Kreatif dimana semua elemen usaha ekonomi kreatif telah diinventarisir diantaranya dalam berbagai bidang misalnya bidang UKM, fashion, fotografi, perfilman, seni budaya, musik, sampai IT dan lain-lain kesemuanya sangat erat kaitannya dengan SDM dari unsur generasi muda.

“Insya Allah dalam waktu dekat kita di Kota Palopo sudah punya Badan Ekonomi Kreatif dimana semua stakeholder yang bisa menggairahkan perekonomian akan kita libatkan, finalisasinya sudah dilakukan dan kita sebagai kota dari 3 kota yang ada di Sulsel memang harus siap bersaing apalagi memasuki era MEA, jadi, mohon dukungan agar ini semua bisa terlaksana dengan baik,” jelasnya yang diamini Wakil Ketua KNPI Kota Palopo beserta jajaran Dispora yang ikut hadir di Merica Cafe.(*)

Cerdas, Bersahaja dan Relijius

Cerdas, Bersahaja dan Relijius