PALOPO - Proses
mediasi yang dilakukan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Palopo berakhir ricuh.
Pertemuan tersebut tak menghasilkan keputusan apapun antara pihak Pemkot Palopo
dengan pihak pemenang gugatan atas sebagian lahan Pusat Niaga Palopo (PNP) Buya
Ikhsan A. Mattotorang.
Mediasi ini dilaksanakan Kamis siang, 20/10, di ruangan Ketua DPRD Kota Palopo. Pertemuan selama 3,5 jam ini berlangsung alot. Beberapa kali kedua belah pihak saling memotong pembicaraan dengan nada tinggi dan emosional. Puncak pertengkaran terjadi manakala ada bahasa tak sedap oleh Buya yang membuat kuping Judas Amir panas.
Mediasi ini dilaksanakan Kamis siang, 20/10, di ruangan Ketua DPRD Kota Palopo. Pertemuan selama 3,5 jam ini berlangsung alot. Beberapa kali kedua belah pihak saling memotong pembicaraan dengan nada tinggi dan emosional. Puncak pertengkaran terjadi manakala ada bahasa tak sedap oleh Buya yang membuat kuping Judas Amir panas.
Sebenarnya
kesepakatan sudah sedikit tercapai manakala Buya menyatakan masih memberi toleransi
waktu bagi Pihak Pemkot untuk melakukan konsultasi dengan Pihak Pemerintah
Pusat dan Propinsi terkait teknis ganti rugi tersebut. Tetapi apa lacur, soal penataan
perparkiran di wilayah sengketa PNP ini tak kunjung menghasilkan titik temu. Kedua
belah pihak ngotot mempertahankan keinginannya.
Dalam video
yang direkam pewarta TV ini terlihat, Buya menghardik Walikota Judas Amir
dengan nada tinggi. Terlihat wajah Judas Amir langsung memerah dan ia pun naik
pitam. Saling pukul meja terjadi. Ketua Pengadilan Negeri Palopo Albert Usada
bahkan sempat berdiri dan memegang pundak Judas Amir.
“anda sudah
melanggar hukum jika tak mau jalankan putusan MA,” teriak Buya geram sambil
menunjuk-nunjuk.
“Apa ini? Saya
tidak melanggar hukum.... ” semprot Walikota sambil berdiri dengan penuh emosi.
Ruangan ber AC milik Ketua DPRD Palopo
ini kontan jadi panas, kericuhan sulit dihindari. Ketua DPRD Palopo pun menyuruh
Walikota Judas Amir tenang dan duduk kembali. Karena situasi tidak kondusif lagi
maka Harisal A. Latief langsung menutup rapat tersebut. Setelah rapat ditutup,
Buya kembali berteriak dan mengancam akan menurunkan massa untuk menjaga tanah
miliknya. Mendengar ancaman Buya, Kapolres Dudung Adijono langsung marah dan
menegaskan jika urusan keamanan Palopo adalah tanggungjawabnya.
“Saya akan
bertindak tegas jika terjadi apa-apa di lapangan,” tegas Dudung dengan nada tinggi.
“Siap,” jawab
Buya tidak mau kalah. “Saya tidak ingin anda dan pasukan anda cenderung (tidak
netral) disini, anda harus berada ditengah-tengah,” lanjut Buya sambil berlalu
meninggalkan ruang rapat.(*)