Diduga Marak Beredar di Sekolah
LUWU UTARA - Kepolisian Resort
(Polres) Luwu Utara mewanti-wanti warga Kabupaten Luwu Utara (Lutra) agar mewaspadai
peredaran uang palsu yang mulai marak jelang pelaksanaan Pemilihan Kepala
Daerah (Pilkada) 9 Desember mendatang.
Demikian yang disampaikan Kapolsek Bone-Bone, Komisaris Polisi
(Kompol) Anwar Danu saat dikonfirmasi melalui ponsel selulernya, Sabtu (3/10).
Pernyataan ini terkait dengan tertangkapnya salah seorang pelaku yang diduga
pengedar uang palsu. Polsek Bone-Bone menyita sejumlah uang palsu pecahan 100
ribu dan 50 ribu Rupiah.
Menurutnya, Polsek Bone-Bone telah mengamankan salah seorang
Bendahara Sekolah Dasar di Desa Rawangun Kecamatan Sukamaju yang dilaporkan
oleh sejumlah guru tenaga honorer yang mendapati uang palsu sebanyak ratusan
ribu rupiah yang diterima dari bendahara tersebut.
"Saat ini kita sudah mengamankan bendahara sekolah, FZ yang
dilaporkan telah memberikan pada sejumlah guru honorer uang palsu saat
membagikan dana gratis. Dari penyidikan FZ mengaku mendapatkan uang tersebut dari
seorang temannya dan saat ini sedang dalam pengejaran," kata Kompol Anwar
Danu.
Informasi yang dihimpun, Fauziadi tercatat sebagai bendahara di
SDN 180 Rawamangun 1 dan dilaporkan oleh tiga orang guru honorer Aksan, Sulis,
dan Yuli yang menemukan uang palsu diantara uang yang diterimanya dari bendahara
saat membayarkan dana gratis.
"Saya baru tahu kalau dari sekian uang saya terima tersebut
adalah uang palsu saat hendak disetor pada Bank BRI," ungkap Aksan.
Sementara itu, salah seorang bendahara sekolah dasar di Kota
Masamba, Uni mengatakan bahwa dirinya terpaksa tekor ratusan ribu rupiah karena
dana yang diterimanya dari UPTD Masamba untuk pembayaran gaji guru
disekolahnya.
"Saya terpaksa tekor karena setelah diperiksa ternyata ada
sejumlah lembar uang palsu pecahan Rp 50 ribu terselip di dana yang saya terima
di UPTD untuk bayar gaji guru dan pasti tidak ada yang mau terima dan hal ini
telah kami adukan ke UPTD," katanya.