Jelang Pengundian Nomor Urut Calon di KPU, Ini Dia Gaya Sang Calon Saat Datang Mendaftar Tempo Hari

Masamba – Tabloid Deteksi. Penentuan nomor urut calon akan dilangsungkan hari Rabu, 26 Agustus 2015 nanti. Beda gaya dan style ditunjukkan oleh kedua pasangan tim yang bersaing dalam kontestasi Pilkada 2015 Kabupaten Lutra. Untuk bertahta di Simpurusiang 01, tempat pasangan ini bakal memerintah kelak, berbagai gaya dan penampilan ditunjukkan. Menurut pengamat politik, Yunus, S.Pd, M.Si kedua pasang ini membawa talenta dan auranya masing-masing. Citra sebagai pemimpin yang peduli dan merakyat sangat sukses diperankan oleh Indah Putri Indriani, sedangkan citra sebagai sang flamboyant, pemenang dan juara, amat pas dilakonkan oleh Arifin Junaedi.

Hal ini terlihat dari cara mereka mendatangi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Luwu Utara saat mendaftar tanggal 27 dan 28 Juli 2015 lalu. Di hari Senin siang 27/07 Arjuna dan Andi Abdullah Rahim datang dengan mobil jeep Suzuki Esteem bernomor polisi DP 8888 HH sedangkan Indah-Thahar memilih berjalan kaki sejauh 200 meter dari gedung KPU. “saya melihat Indah dan timnya sangat pintar meramu gaya dan pencitraan dia sebagai calon bupati pilihan rakyat dengan bersikap santun sederhana dan merakyat. Tak terlihat jarak antara dia dan massa simpatisan pendukungnya,” ungkap Yunus saat ditemui di kediamannya di Kawasan Songka Palopo.  Menurut dia, sosok Indah sebagai wanita pemimpin berhati lembut dan mulia terlihat kontras dengan rival utamanya yakni Arifin Junaidi yang masih menjabat sebagai Bupati alias petahana. Gaya Arjuna, lanjut Yunus penuh dengan sikap dan perilaku kalangan atas atau seperti bangsawan, agak jumawa, menjaga image (ja’im) dan berwibawa.

Menurut Yunus yang juga Ketua LPPNRI ini, perilaku calon pemimpin lewat bahasa tubuh dan gambar melalui media massa sangat berpengaruh pada mindset masyarakat. Calon pemilih yang kemungkinan tadinya masih setuju Arjuna oppo dua periode menjabat bisa saja lepas dan berpaling pada seorang perempuan yang digambarkan  sangat cerdas, tegas tapi sederhana dan merakyat.

Indah Putri Indriani dalam seminggu terakhir ini dibom dengan isu-isu bernuansa SARA serta dipojokkan lewat fitnah melalui bbm maupun jejaring social seperti facebook. Indah digambarkan sebagai pendatang dan bukan warga asli Luwu Utara. “Kondisi Indah yang didzalimi seperti ini akan membuat bandul dukungan akan berputar arah mendukung dia,” tandas Yunus sambil menyeruput kopi hitamnya. Tim Arjuna mungkin sudah kehilangan akal melihat elektabilitas Indah yang saat ini memimpin dengan skor 60% berbanding 40% untuk JUARA.  Untuk itu saya berharap suhu dapur politik yang kian memanas jangan sampai mengarah pada perpecahan di akar rumput karena yang terbaik saat ini adalah adu ide, gagasan dan program akan dibawa kemana Luwu Utara 5 tahun kedepan, kuncinya. (*)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Cerdas, Bersahaja dan Relijius

Cerdas, Bersahaja dan Relijius