Jelang Penentuan Nomor Urut Calon, PINTAR Gelar Halal Bi Halal

Sabbang, Luwu Utara. Bertempat di kediaman calon wakil bupati Thahar Rum diadakan Halal Bihalal dan Silaturahmi jelang pencabutan nomor urut dalam Pilkada Luwu Utara yang bakal dilangsungkan hari ini Rabu 26 Agustus 2015 sekitar pukul 10.00 di Kantor KPU Lutra. 
Suasana meriah malam tadi (Selasa 25/08) terlihat dari hadirnya anggota tim pemenangan tim PINTAR  serta ribuan pendukung yang  hadir di rumah Thahar Rum di kawasan Sabbang, Luwu Utara.

Muhammad Rajab, Ketua tim pemenangan saat dijumpai disela-sela acara menuturkan, kegiatan ini adalah hanya silaturahmi sekaligus halal bihalal untuk saling memperkokoh hubungan ukhuwah islamiyah antar anggota dan simpatisan. 

Dalam kegiatan ini juga digelar pengajian oleh ibu-ibu dari Asosiasi Majelis Taklim Luwu Utara. Ibu-ibu ini menyatakan tekadnya mendukung sesama perempuan dan menginginkan perubahan berarti bagi Luwu Utara ke depan.
Calon Bupati, Indah Putri Indriani terlihat bahagia dan tampil cantik malam itu dengan gaun putih berhijab biru tua, sambil tersenyum menyalami tamu-tamu yang sudah hadir. 

Opu Luthfi Andi Mutti juga terlihat bersemangat menyalami tamu-tamu yang kebanyakan adalah mantan anggota tim-nya saat Pileg lalu. Yang paling mencolok kehadiran salah seorang Tokoh Masyarakat Luwu Utara yang sudah sepuh Bapak Gaffar juga hadir bersama beberapa tokoh masyarakat serta Ketua FKPPI Palopo bang Yos, Syukur Bijak mantan Wakil Bupati Luwu yang juga Ketua DPC Demokrat Kab. Luwu juga terlihat duduk dibarisan depan tetamu yang hadir. 

Dalam sambutannya Ketua DPW Partai Nasdem yang juga anggota DPR RI Opu Luthfi Andi Mutty mengatakan Nasdem adalah  satu-satunya partai yang tanpa mahar dalam mencalonkan calon pemimpin kepala daerah.
Menurut dia, pemerintahan Lutra harus dikembalikan ke tangan rakyat, pemerintahan yang berpihak pada rakyat, lanjut Luthfi mengkritik pemerintahan yang ada sekarang yang dinilainya menjauh dari rakyat. Kita bisa membohongi semua orang tapi tidak bisa membohongi hati nurani, tegasnya.

Mengembalikan kepercayaan pada pemerintahan yang pro rakyat, pesannya pada calon Bupati dan Wakil Bupati yang juga hadir malam itu.

“Jangan pernah kunci pintu gerbang, jangan ada kata saya capek,“ sarannya.

Pilkada adalah proses politik, dulu pemilihan kepala daerah sudah ada dan diketahui sebelum pemilihan itu sendiri berlangsung (jaman ORBA, red). Sekarang rakyatlah yang menentukan, jadi rakyat tidak boleh salah dalam memilih.  Semua kita yang menentukan. Kita bisa bebas tapi ada 3 hal yang tidak boleh dilakukan dalam sistem demokrasi. 1. Menghina 2. Memfitnah 3. Menghasut dan mengadu domba.
Hasutan yang paling mengemuka tandas Luthfi, dilarang pendatang jadi pemimpin di Lutra. Isu ini menurutnya tidak berdasar sama sekali. “Tidak ada pemerintahan di Indonesia yang hancur karena dipimpin oleh wanita. Yang ada adalah laki-laki yg jadi pemimpin tapi diperintah oleh wanita,” tegasnya yang kemudian mendapat tepuk tangan riuh para hadirin.

Lutfi juga menegaskan sejarah Kerajaan Luwu sudah berkali-kali dipimpin oleh seorang wanita. Dan tidak pernah ada yang mempermasalahkan. Jadi, Luthfi mengajak masyarakat pendukung PINTAR agar menjaga ketiga hal tadi, yang bisa merusak hubungan silaturahmi, kuncinya.(*)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Cerdas, Bersahaja dan Relijius

Cerdas, Bersahaja dan Relijius