Lutim Tuan Rumah Temu Nasional Petani Andalan Kakao

WOTU - Asosiasi Petani Kakao yang tergabung dalam Forum Masyarakat Kakao Luwu Raya (Fomakara) menggelar temu nasional petani andalan kakao dengan tema, " Memperkuat Kerjasama Stakeholder Kakao dalam Mendukung Produktivitas dan Mutu Menuju Industrialisasi Berkelanjutan.” Temu petani kakao ini digelar di kompleks PT. Mars Cocoa Development Centre di Desa Tarengge Kecamatan Wotu, Rabu (18/11/2015) kemarin.
Pertemuan tahunan yang kedua kalinya ini menempatkan Kabupaten Luwu Timur sebagai tuan rumah pelaksana. Sekitar 250 peserta dari berbagai stakeholder mulai unsur pemerintah, NGO, perguruan tinggi hingga swasta juga ikut terlibat dalam forum nasional ini. Selain petani andalan kakao di Luwu Raya, juga tampak hadir perwakilan dari kelompok petani kakao Papua, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi Barat.
Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Timur, Bahri Suli saat membuka temu nasional ini mengatakan kegiatan ini punya arti strategis karena merupakan ajang pertemuan seluruh masyarakat petani kakao khususnya yang ada di Luwu Raya ini.
Menurutnya forum ini sangat baik untuk dijadikan tempat untuk saling tukar informasi dan mendapatkan pembekalan singkat tentang cara bertani kakao yang baik,  sehingga diharapkan dapat menghasilkan biji kakao yang bermutu dan pada akhirnya dapat meningkatkan produktifitas petani kakao.
Ketua Formakara, Ir.H. Sam Sumastono,MM mengatakan bahwa forum ini dibentuk dengan harapan dapat memperkuat kerjasama antara sesama petani kakao dengan stakeholder, baik itu dari pemerintah ataupun dari perusahaan swasta yang menggeluti kakao.  Selain itu, forum ini juga dimaksimalkan untuk membahas semua permasalahan yang dihadapi petani kakao serta mendiskusikan isu-isu strategis untuk mendorong sektor Kakao secara berkelanjutan di Luwu Raya, Provinsi Sulawesi Selatan.
Apalagi kata Sumastono, dengan dikeluarkannya peraturan menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor: 67/permentan/OT.140/5/2014 tentang persyaratan mutu dan pemasaran biji kakao yang mulai diberlakukan Mei 2016 mendatang, maka kualitas produk biji kakao harus di tingkatkan mengikuti standar yang ditetapkan.
"Temu Nasional ini sangatlah penting diselenggarakan untuk membicarakan masalah perkakaoan. Dimana pada temu Nasional tersebut dilakukan beberapa item seperti semiloka dan pameran untuk meningkatkan pengetahuan petani" jelasnya.

Lanjutnya, Rapat tahunan Fomakara ke dua ini dihadiri seluruh masyarakat petani kakao se-Luwu Raya yang masuk dalam binaan PT. Mars dan Swiss Contact sebagai stakeholder.(Rilis)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Cerdas, Bersahaja dan Relijius

Cerdas, Bersahaja dan Relijius