PALOPO - PWI
Luwu Raya gelar Pendidikan dan Pelatihan Jurnalistik 2015 di Aula DPRD Kota
Palopo, Sabtu 10/10. Acara diawali sambutan Ketua Panpel Yunus, S.Pd, M.Si,
yang melaporkan maksud dan tujuan pelatihan serta jumlah peserta dan sumber
dana. Ia menjelaskan, kegiatan ini bertujuan agar calon-calon jurnalis yang
mengikuti diklat ini yang didominasi mahasiswa perguruan tinggi se-Kota Palopo
agar memiliki wawasan seputar dunia jurnalistik, memiliki tidak hanya pengetahuan
dan keterampilan jurnalistik tapi juga etika dan moral, serta para jurnalis
yang ada di Kota Palopo lebih mengedepankan Kode Etik Jurnalistik sehingga ilmu
yang dikembangkan bermanfaat bagi bangsa dan Negara. Aryanto Tanding, SH selaku
Ketua PWI Luwu Raya, Toraja dan Toraja Utara dalam kesempatan ini juga memberi
arahan agar peserta Diklat benar-benar serius dan mau mengembangkan kemampuan
dan bakat jurnalistik yang dimiliki sehingga daerah ini dapat terus berkembang
sehingga ke depan insan pers Luwu Raya mampu dikenal tidak hanya di kawasan ini
tapi juga di tingkat nasional.
Mewakili Walikota Palopo,
Kabag Humas, Baso Akhmad, SH menegaskan fungsi wartawan sebagai mitra strategis
pemerintah diharapkan mampu memberikan kontribusi yang nyata dalam
membantu menyebarluaskan informasi dan edukasi yang punya nilai positif
sehingga mendorong partisipasi publik dalam ikut mengembangkan potensi yang
dimiliki daerahnya masing-masing. Mantan wartawan ini juga menambahkan, potensi
SDM dalam dunia pers di Luwu Raya dirasa amat kurang sehingga kegiatan semacam
ini perlu untuk lebih ditingkatkan.
“kita perlu lebih banyak
lagi anak-anak muda cemerlang yang menjadi jurnalis andal yang bisa mengangkat
citra positif Luwu Raya terutama Kota Palopo, untuk itu Pemkot Palopo mengapresiasi
kegiatan ini dan semoga outputnya nanti akan menghasilkan jurnalis tangguh seperti
yang kita harapkan,” imbuhnya.
Sementara itu Wakil Ketua I
DPRD Palopo, Asiz Bustam selain memuji langkah PWI Luwu Raya dalam menggelar
kegiatan ini juga berpesan agar para peserta serius dan bersungguh-sungguh
dalam menerima materi yang diberikan sehingga ilmu yang didapat dapat
diaplikasikan. Ia juga berharap agar PWI utamanya PWI Luwu Raya sebagai
organisasi pers tertua dan terbesar mampu menjawab kebutuhan dan tantangan
zaman. “Ini jaman media, jika ingin terkenal dan punya nilai positif , sang tokoh
harus sering tampil di surat kabar,
pencitraan itu juga bagian dari komunikasi antara pemimpin dan rakyatnya. Sehingga
siapa yang menguasai media, dialah sesungguhnya pemimpin dunia,” tandasnya.