Sekali
tepuk dua nyamuk mati. Mungkin itulah istilah yang tepat untuk menggambarkan program
andalan Dinas Pendidikan Kota Palopo yang diberi nama “Siparape”. Niat awalnya
untuk mengatasi guru malas dan siswa pembolos.
Program
“Siparape” atau Sistem
Pemantauan Pembelajaran dan Prestasi Belajar, Menuju Kota Palopo Bebas Guru dan
Siswa Mangkir - baru akan dilaunching Kamis lusa,
4 Agustus 2016 oleh Dinas Pendidikan Kota Palopo. Rencananya, Walikota HM Judas
Amir sendiri yang akan membuka resmi peluncuran program baru ini.
Akram Risa, Kadis Pendidikan Kota Palopo, saat ditemui di
ruang kerjanya Senin siang, 01/08 menjelaskan Siparape adalah layanan orisinal
dari Dinas Pendidikan Kota Palopo dan belum ada samanya di SKPD manapun di seluruh
Indonesia.
“ini bukan program “atm”, atau amati, tiru modifikasi, ini
asli dari Dinas Pendidikan Palopo dan hanya satu-satunya di negeri ini,” aku
Akram bangga. Mungkin ada kota lain yang mirip tapi konsepnya beda, mereka itu hanya pantau siswa dan gurunya lewat monitor
cctv, namun tidak berbasis data. Kita harusnya berbangga,” sebut Kadis
Pendidikan yang nampak awet muda dan ramah ini.
Akram Risa menyebut untuk tahap awal program ini pihaknya
sudah berkali-kali ujicobakan, trial and error, dan kemudian jika ada
kekurangan akan terus disempurnakan.
Dengan “siparape,” jelas Akram, orangtua siswa bisa memantau kehadiran
anaknya di sekolah meski hanya lewat handphone. Selain itu, siswa juga bisa
dipantau prestasi belajarnya terhadap beberapa mata pelajaran. Program ini juga
akan menyediakan database, siapa saja guru maupun siswa yang tingkat
kehadirannya rendah alias malas masuk kelas. Konon, lanjut Akram, sudah ada 25
sekolah yang menyatakan kesiapannya untuk “siparape”. Mulai dari tingkah
sekolah dasar, menengah pertama hingga atas.
“kami berharap, program siparape ini kedepan bisa
meningkatkan kualitas mutu pendidikan kita disini,” sebut Firmanza DP, Kepala
Bappeda Kota Palopo saat dimintai tanggapannya. Firmanza merasa “siparape”
adalah solusi atas kemajuan teknologi sekaligus cara paling ampuh bagi
peningkatan kualitas SDM utamanya para guru dalam prosentasi kehadiran mereka dalam
proses belajar mengajar. Soal peran Bappeda, pihaknya mengaku akan terus mendukung
dan berjanji akan memaksimalkan program “siparape” hingga bisa terus
dikembangkan dan disempurnakan.
“Pemerintah pusat mengharapkan adanya ‘One institution, one
inovation’ hingga dengan adanya Siparape ini diharapkan lahir inovasi yang bisa
diterapkan bahkan kalau perlu sampai ke tingkat Nasional dan Palopo bisa menjadi
pusat studi percontohan nantinya,” tambah Kepala Bappeda Palopo ini dengan raut
wajah optimis.
Semoga dengan adanya “siparape” tidak ada lagi istilah guru
malas dan siswa pembolos. Karena tingkat kehadiran dan nilai akademik mereka
saat ulangan atau semester bisa langsung terpantau secara real time. Sehingga orangtua maupun walimurid, tak lagi bisa
dibohongi,” kunci Akram Risa sambil kedua tokoh ini mengacungkan jempolnya ke
arah pewarta foto.(Iccank Razcal)