Ketum Pemilar Ini Sarankan Bupati Indah “Move On” dan Segera Genjot Serapan Anggaran

LUWU UTARA - Rendahnya serapan anggaran SKPD Luwu Utara dalam triwulan ketiga mengundang keprihatinan beberapa elemen masyarakat dan mahasiswa. Ketua Umum PP PEMILAR,  Muh. Husain Adam dalam rilisnya yang diterima redaksi DETEKSI Rabu, 03/08, mengatakan, sejak dilantik bulan Februari lalu, dimana Bupati Indah hampir genap setengah tahun menjadi nakhoda di Kabupaten Luwu Utara, namun di awal masa kepemimpinannya problematika daerah yang sangat mencolok saat ini yakni soal lesunya sektor perekonomian akibat dari lemahnya serapan anggaran daerah tak kunjung bisa segera diatasi.

Berdasar laporan dari beberapa SKPD Luwu Utara, penyerapan anggaran belanja pemerintah secara keseluruhan dalam triwulan III saat ini berada di kisaran angka 25%, Jika melihat total alokasi APBD tahun 2016 yang mencapai angka 1,2 Triliun Rupiah, serapan anggaran ini  terbilang sangat lamban dan jauh dari target yang seharusnya mendekati pada angka 48% di awal triwulan III ini.

Dalam sebuah kesempatan dihadapan para pejabat daerah di seluruh Indonesia, Presiden Jokowi mengatakan, ’’Kita ini ada duit, kementerian ada duit, daerah ada duit. Tinggal membelanjakan uang itu, tapi mengapa tidak bisa cepat?’’
Pertanyaan bernada minor itu sesungguhnya adalah tamparan keras bagi para birokrat.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Komite Pemantau Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Robert Endi Jaweng menilai, kepentingan politik kepala daerah merupakan salah satu penyebab lemahnya penyerapan anggaran. Bahkan, program-program yang menggunakan anggaran APBD dilakukan atas kepentingan politik, kesepakatan seperti itu mengakibatkan pembelanjaan anggaran tidak dilakukan secara teratur sesuai program pembangunan. Pencairan anggaran selalu disesuaikan dengan keinginan kepala daerah.

Ketua Umum Pemilar yang juga alumni Ekonomi S1 Manajemen Keuangan ini mengatakan  jika pemerintah gagal menyerap anggaran, perekonomian akan lesu. Logikanya, ada dana atau duit yang nganggur disana, dalam bahasa yang lebih sederhana, gejala tersebut biasa disebut sebagai inefisiensi anggaran yang berdampak langsung pada melemahnya daya beli masyarakat. Ujung-ujungnya tentu saja perekonomian semakin lesu dan memburuk.

Husain berpendapat, adanya ketakutan dan tekanan di tingkat pimpinan SKPD dalam melakukan belanja daerah adalah salah satu faktor yang mempengaruhi melemahnya serapan anggaran ini. Pengaruh dari bias PILKADA kemarin tak bisa dipungkiri. Terdapat polarisasi dan perbedaan pilihan di tataran elit pemerintahan dalam suksesi PILKADA 2015 lalu. Mirisnya, Surat Edaran MENPAN nomor 2 Tahun 2016 tentang Penggantian Pejabat Pasca-Pilkada yang berisi pergantian para kepala daerah yang baru saja dilantik tidak boleh mengganti pejabatnya atau melakukan mutasi dalam jangka waktu enam bulan, juga tak dihiraukan dan dipatuhi bupati Indah dengan mengganti beberapa Kepala Dinas di bulan Februari lalu terkesan sangat dipaksakan, hingga ada beberapa kadis yang mengundurkan diri, pada akhinya proram kerja SKPD mandek dan inilah juga faktor yang mengakibatan serapan anggaran lemah.
“Harusnya sebagai Bupati yang baru dilantik, sadar serta cerdas melihat kondisi ini dan segera merangkul kembali juga berkonsolidasi di tataran birokrasi maupun dalam tataran elit Politik, hingga dalam tahun ini pimpinan SKPD bekerja secara sehat tanpa tekanan serta bekerja profesional, apa lagi dalam waktu dekat Pemkab Lutra akan melaksanakan pembahasan anggaran perubahan,” tambahnya.

Kita mengharapkan semoga tahun ini masalah serapan anggaran APBD bisa terserap secara maksimal dan memberikan manfaat bagi masyarakat, serta harus secepatnya melakukan evaluasi pada masing masing lembaga agar nantinya tidak berdampak pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2016-2017, menghindari sanksi Pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) dari Kementerian Dalam Negeri pada alokasi Anggaran 2017, dan itu semua tergantung pada kebijakan Bupati Luwu Utara Indah Putri," pungkasnya.(ick/D1)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Cerdas, Bersahaja dan Relijius

Cerdas, Bersahaja dan Relijius