Mahasiswa Unanda Ini Menangi Lomba Foto “Luwu Utara di Mataku”

Muh Fachrijal (kanan) berpose dengan seorang "guide" sebelum hunting gambar di Air Terjun Pongrea
MASAMBA – Banyak kegiatan digelar dalam memperingati HUT Luwu Utara ke 17, satu diantaranya Lomba Fotografi “Luwu Utara di Mataku”. Dalam Coaching Clinic Fotografi yang digelar di Teras Adira FM Masamba, Senin malam 25/04 menghadirkan Yusuf Ahmad pewarta foto Reuters yang juga didaulat sebagai juri.

Keluar sebagai juara kategori landscape kelas professional (DSLR) adalah karya fotografer Muhammad Fachrijal. Mahasiswa fakultas hukum Unanda ini menyisihkan puluhan karya peserta lain dengan setting gambar panorama air terjun Pongrea di Desa Sepakat Luwu Utara. Atas keberhasilannya, karya Rijal yang bertajuk “Pesona Air Terjun Pongrea” ini diganjar piagam dan uang pembinaan dari sponsor kegiatan ini.
Juara kedua diraih Edy Suranta Ginting “Biarkan Aku Tetap Begini”.
Juara ketiga Ikhsan staf humas DPRD Lutra foto berjudul “The Beauty of Sago Palm Tree”. Selain kategori Landscape dilombakan juga kategori Human Interest dan Photo Selfie dan Foto Model masing-masing untuk kelas kamera DSLR dan smartphone.

Hamrullah alias Uje selaku Ketua Panpel Lomba Fotografi mengaku event ini sebagai langkah awal mempopulerkan destinasi wisata di Luwu Utara, sekaligus ajang silaturahmi dengan fotografer  se-Luwu Raya. “kami puas, ini event pertama dan terbilang cukup sukses, selanjutnya karya finalis akan dipamerkan dalam kegiatan menyambut HUT Luwu Utara di Lapangan Taman Siswa, ini juga bagian promosi wisata daerah,” jelas Uje.

Dalam kesempatan ini dibentuk pula komunitas MAP atau Masamba Art Photografi sebagai wadah pemersatu fotografer Luwu Utara dan sekitarnya. Didaulat sebagai ketua, Arief Ayi mengaku tantangan dan peluang Luwu Raya khususnya Luwu Utara ke depan semakin bersinar dengan semakin tumbuhnya komunitas pecinta dunia fotografi di daerah ini. “Kami berharap deklarasi MAP yang akan dilaksanakan bertepatan dengan Hari Jadi Luwu Utara semakin mengokohkan semangat dan persaudaraan bagi insan-insan fotografer dalam memacu perkembangan daerah agar lebih terbuka dan dikenal lebih luas melalui karya-karya foto yang berkualitas, kuncinya. (Iccank)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Cerdas, Bersahaja dan Relijius

Cerdas, Bersahaja dan Relijius