LUWU UTARA - Camat
Mappedeceng, Saleh S.Sos Jumat siang 01/03 curhat pada beberapa wartawan saat 4 Desa
di kecamatannya direndam banjir akibat meningkatnya debit air Sungai Baliase diakibatkan
hujan deras yang mengguyur sepekan terakhir ini. Keempat desa yang dilanda
banjir masing-masing adalah Desa Tarra Tallu, Cendana Putih 2, Kapidi dan Ujung
Mattajang.
Saleh
mengaku pihaknya belum berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Ia hanya mengharapkan Pemerintah Kabupaten memberikan perhatian serius karena
kurang lebih 40 ribu areal sawah dan perkebunan serta pemukiman warga yang
terendam banjir saat ini kesulitan air bersih, sanitasi dan juga dampak bagi
perekonomian masyarakat akibat tanaman mereka mati akibat luapan air tersebut.
Tanaman
warga yang terkena banjir adalah padi, nilam, kelapa sawit dan kakao serta
jagung. Saleh merasa iba dan mengajak semua pihak memikirkan baik jangka pendek
maupun jangka panjang solusi atas kondisi yang sejak tahun 2010 daerah ini
selalu menjadi langganan banjir. “Masa petani kita harus menunggu selama empat
tahun mereka tidak makan gara-gara proyek bendungan belum selesai?” Saleh
berharap semua stakeholder ikut peduli dan membantu mencarikan solusi jangka
pendek. “Kami bersyukur karena masing-masing desa sudah berupaya, misalnya
membuat tanggul atas biaya swadaya maupun dari dana ADD mereka tapi itu parsial
dan bersifat sementara karena terjangan air menyebabkan beberapa tanggul yang
sudah dibuat jebol dan harus diperbaiki lagi,” tandasnya prihatin.(Anto/Ic)