MAKASSAR – Pilkada Luwu Utara
sisa dua hari lagi, namun teka-teki siapa pemenang di Pilkada Luwu Utara
semakin mengarah ke pasangan Indah Putri Indriani-Muh Thahar Rum. Duet ini
terus memimpin di posisi teratas di sejumlah hasil survei lembaga profesional.
Terbaru setelah CRC mengumumkan surveynya, JSI jelang pencoblosan juga merilis hasil
survey terbaru mereka.
Di survei terbaru Jaringan Suara Indonesia (JSI) jelang
pencoblosan, pasangan nomor urut satu yang dikenal plural dan merakyat itu,
elektabilitasnya sudah menembus angka 55.8 persen. Angka tersebut mulai
menjauhi rivalnya Arifin Junaedi-Andi Abdullah Rahim yang tingkat keterpilihannya semakin kedodoran, baru mencapai 33.26 persen.
Sementara pemilih mengambang atau swing voters, persentasenya sisa
11.16 persen. Itu berarti jika tidak ada kejadian luar biasa di sisa 2 hari
jelang pencoblosan, maka hampir dipastikan Indah-Thahar bakal keluar sebagai
jawara di Luwu Utara.
Supervisi JSI, Afri Samudro mengatakan, meningkatnya elektabilitas
pasangan perpaduan akademisi-birokrat itu tidak terlepas dari karakter pasangan
ini yang intens melakukan sosialisasi dengan cara-cara yang simpatik.
“Ada beberapa penyebab kenapa Indah-Thahar mengalami tren kenaikan
elektabilitas. Diantaranya, pasangan ini mampu memanfaatkan tahapan sosialisasi
dengan memperbanyak frekuensi pertemuan,” kata Afri, Minggu (6/12) malam.
Di samping alasan itu, masyarakat mempersepsikan bahwa pasangan
Indah-Thahar lebih mudah menjalin silaturahmi dengan masyarakat, maupun
pro-aktif turun bersentuhan langsung
warga bila ada kejadian.
“Faktor lainnya biasanya tidak terlepas dari tingkat kepuasan
masyarakat terhadap kinerja pemerintahan. Bila tingkat kepuasaan itu rendah,
tentu dampaknya ke incumbent. Dan posisi seperti itu, sangat menguntungkan bagi
penantangnya,” tambah Afri.
Sekadar diketahui, riset terbaru tersebut pengambilan datanya
dilakukan 16-21 November dengan melibatkan 440 responden yang semua populasi
pemilih di Lutra memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai
responden.
Seperti biasa, salah satu “raja” survei di Indonesia itu, margin
of errornya 4.8 persen dengan selang kepercayaan 95 persen. Itu berarti meski
ada marjin of error, elektabilitas Indah-Thahar tetap mengungguli
Arifin-Abdullah.