Aviastar Bantah Pernyataan Menteri : "Belum Diketahui Jatuhnya, ya Belum Bisa Diprediksi Memotong Rute"

JAKARTA - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan bahwa ada dugaan pesawat Aviastar MV 7503 Mabasa-Makassar yang hilang memotong rute. Pihak Aviastar memastikan pesawat-pesawatnya selalu mengikuti rute yang ada sesuai dengan aturan.

Direktur Operasi Perum Airnav Wisnu Darjono menjelaskan bahwa pesawat-pesawat ini terbang dengan mengikuti regulasi yaitu Visual Flight Rules (VFR). Pesawat terbang dengan mempertahankan jarak pandang yang ada.

"Pesawat harus mempertahankan jarak pandang minimal 10 Km ke depan sepanjang perjalanannya. Itu sudah sesuai aturan," kata Wisnu saat dihubungi, Senin (5/10/2015). 

Dalam rute Masamba-Makassar, pesawat perintis tersebut terbang dengan ketinggian 8.000 feet. Wisnu lalu menjelaskan rute yang seharusnya dilewati oleh pesawat yang hilang itu.

"Kalau jalurnya normal, pesawat akan lewat pantai sampai Siwa, lalu berbelok ke kanan menuju Makassar. Nah, sampai dengan semalam kan belum ketemu, kita tidak bisa berspekulasi bahwa pesawatnya ada di mana dan kenapa. Kecuali kalau sudah ketahuan, baru bisa dianalisa," jelasnya.

Wisnu menuturkan bahwa saat terbang dari Masamba dengan ketinggian 8.000 feet, pesawat tidak mungkin langsung berbelok ke arah Makassar karena ada pegunungan setinggi 11.000 feet. Para pilot pasti akan menyusuri pantai dahulu.

"Baru setelah itu melewati pegunungan yang tingginya 5.000 feet jadi aman. Saya tanya-tanya ke mereka yang terbang di wilayah itu, kalau lihat petanya ya begitu (rutenya)," ucap Wisnu.

Dugaan pemotongan rute belum bisa dipastikan karena keberadaan pesawat yang membawa 10 penumpang itu masih belum diketahui keberadaannya. Namun, menurut Wisnu, semua penerbangan Masamba-Makassar sebelum ini tidak pernah memotong rute.

"Tidak ada. Itu rute paling aman dan selamat. Kita harus sesuai dengan regulasi," ujarnya.

Dugaan pemotongan rute itu disampaikan oleh Jonan usai memantau proyek jalur rel ganda di Bekasi, Minggu (4/10/2015). Bila terbukti, ada sanksi menanti untuk Aviastar.

"Dugaan sementara, itu (pesawat Aviastar) memotong rute. Kalau memotong rute itu tidak boleh," kata Jonan kemarin.(DETIK/imk/bal)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Cerdas, Bersahaja dan Relijius

Cerdas, Bersahaja dan Relijius