Tragedi Pembantaian di Teluk Bintuni Warga Toraja Berduka
Tana
Toraja/Toraja Utara –
Terkait kasus pembunuhan yang terjadi di Teluk Bintuni Papua Barat atas
pembunuhan keji terhadap Frelly Dian Sari (26) yang tengah hamil 4 bulan serta
dua anaknya yakni Cicilia Putri Natalia (6) dan Andika (2) yang tewas terbunuh
di rumahnya sendiri pada tanggal 27 Agustus lalu, Front Solidaritas Masyarakat
Toraja yang terdiri dari beberapa organisasi seperti Serikat Pemuda Toraja, Jaringan Kebudayaan Toraja, Bem Uki Toraja, Bem
STAKN Toraja, GMKI Toraja, PMKRI Toraja, Lembaga Celebes Center dan HIMABIG Uki Toraja menggelar Aksi Unjuk rasa di Kantor DPRD Tana Toraja (21/09/2015)
pukul 08.00 wita.
Unjuk rasa yang dipimpin
langsung Jenderal Lapangan (Jenlap) Suwandi Sipi dan Wakil Jendral Lapangan
(Wajenlap) Rudolf K berharap Pemerintah Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara
harus lebih agresif untuk menekan Bupati Teluk Bintuni dan Gubernur Papua Barat
untuk bisa menjamin keamanan masyarakat Toraja yang ada Teluk Bintuni.
Harapan besar kami dari
masyarakat Toraja kepada Pemerintah Daerah untuk lebih Fokus menangani masalah
tersebut. Disinilah Masyarakat Toraja membutuhkan Peran Bupati, tegas
Suwandi-Rudolf.
Menyikapi hal tersebut
Bupati Toraja Utara, Frederik Batti Sorring dalam temu Press Conferens di ruang
kerjanya terkait kasus pembunuhan Masyarakat Toraja di Teluk Bintuni Papua
Barat , Pemerintah kabupaten Toraja Utara turut berduka Cita, kata Frederik
Batti Sorring.
Bupati Toraja Utara himbau
agar masyarakat Toraja tidak mudah terprovokasi akan kasus ini, dan diharapkan Kapolda melalui anggotanya di
Teluk Bintuni untuk mengusut kasus tersebut secara profesional serta mengungkap
dan menangkap pelaku atas pembunuhan sadis tersebut, ujar Frederik B.S
Sebelum menutup jumpa Pers ,
Frederik Batti Sorring imbau kepada seluruh
Masyarakat Toraja berdoa agar proses tersebut dapat terselesaikan secara
hukum yang berlaku Indonesia, kunci Frederik Batti Sorring.(*)
Laporan
dan Foto : Bazry Budi
Editor
: Iccank Razcal