Jika LAM vs Aziz di Pilgub, KKLR akan Kemana?

MAKASSAR – Dua tokoh Luwu Raya, Aziz Qahhar Mudzakkar dan Luthfi A Mutty disebut-sebut akan mencalonkan diri pada Pilgub Sulsel 2018. Suara di Luwu Raya pun diprediksi pecah jika kedua figur ini saling berlawanan. Ketua Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR), Buhari Kahar Muzakkar mencoba diplomatis atas “persaingan” kedua tokoh asal Luwu Raya itu.

Seperti dikutip dari rakyatku.com dikatakan, KKLR akan mendukung siapa pun figur yang dianggap memiliki kapabilitas yang mumpuni untuk bersaing dan mampu membangun Provinsi Sulawesi Selatan. 

“Sebenarnya di KKL Raya itu pada prinsipnya hanya mensuppport saja, karena KKL Raya tidak pada posisi bisa menentukan seseorang itu maju dalam pilkada,” kata Buhari kepada Rakyatku.com, Senin (11/1/2016).

Buhari menambahkan, masyarakat Kabupaten Luwu Raya juga punya hak sendiri dalam menentukan pilihannya pada moment pilkada mendatang. “Setiap agenda pilkada, tidak ada arahan khusus itu seperti apa. Kita lihat saja konstelasi politiknya. Karena secara spesifik, di dalam lingkup KKL Raya, personelnya ada banyak partai berbeda, tidak bisa menggunakan pendekatan kawasan saja,” tegas Buhari.

Secara geo politik, suara Luwu Raya selama ini menjadi incaran di Pilgub Sulsel. Pada Pilgub 2007 lalu, suara Luwu Raya pecah atas majunya Aziz Qahhar dan Mansyur Ramli. Aziz berpaket dengan Mubyl Handaling sedangkan Mansyur mendampingi Amin Syam. Hasilnya, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu’mang tampil sebagai pemenang. Luthfi Andi Mutty yang dikonfirmasi mengatakan, dirinya sejauh ini masih mencermati dinamika politik yang terus berkembang.
“Saya itu sangat rasional dalam berpolitik. Saya lihat survei, kalau surveinya bagus, kita maju. Kalau tidak untuk apa. Politik itu tidak boleh pakai perasaan,” ucap Luthfi. Selain itu, lanjut mantan bupati Luwu Utara dua periode ini, dirinya tidak ingin menjadikan faktor geopolitik sebagai satu indikator mengukur kekuatan figur dalam pilkada.
“Satu hal yang ingin saya katakan, terlalu naif seseorang politisi kalau dia mengklaim satu wilayah geopolitik, orang bersaudara saja bisa beda pilihan.” Termasuk menurut Luthfi, kondisi masyarakat Luwu Raya yang bersifat majemuk.

“Soal suara signifikan, jangan terlalu naiflah berpolitik. Itu namanya menyederhanakan. Apalagi kayak Luwu Raya yang penduduknya sangat majemuk,” tutup Anggota DPR RI dari Partai NasDem ini.(Fathul/Wid)

courtesy : rakyatku.com

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Cerdas, Bersahaja dan Relijius

Cerdas, Bersahaja dan Relijius